Rupiah Perkasa ke 14.850/Dolar AS di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi. Rupiah menguat di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya.
18/5/2020, 17.19 WIB

Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution menjelaskan pasar berekspektasi ekonomi global akan mulai bergeliat kembali dengan adanya relaksasi terhadap lockdown di beberapa negara mitra dagang utama RI. "Ini akan memberikan dampak positif terhadap ekspor," kata Damhuri,  Senin (18/5).

Selain itu, ia menilai penguatan kurs rupiah juga ditopang oleh laju inflasi Tanah Air yang terjaga dan defisit neraca dagang yang lebih kecil dari prediksi semula.

(Baca: Pengusaha Minta BI Cetak Uang Lebih Banyak untuk Atasi Pandemi Corona)

Disamping itu, stimulus fiskal yang mulai disalurkan juga akan mendorong ekonomi bergerak kembali. Likuiditas di pasar global juga saat ini sangat berlimpah.

Likuiditas salah satunya datang dari bank Sentral Amerika Serika sejak awal Maret sudah menggelontorkan uang ke sistem keuangan sekitar US$ 2,8 triliun. "Ditambah dengan imbal hasil instrumen investasi yang masih menarik di dalam negeri memberikan sentimen positif terhadap kurs rupiah," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria