Sri Mulyani Ungkap Rencana Penggunaan Dana Pemerintah di Bank BUMN

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, penempatan dana pemerintah di PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk akan disalurkan menjadi kredit, terutama kepada usaha mikro kecil dan menengah.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
29/6/2020, 15.06 WIB

Ekspansi akan difokuskan di sektor produksi sebesar Rp 71,32 triliun atau 58,21%. Selain itu, area penyaluran kredit UMKM didominasi di daerah rural sebesar Rp 69,03 triliun atau 56,35% sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.

Selanjutnya, Bank BNI berencana melakukan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menegah dan kecil serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp 15,04 triliun. Ekspansi kredit akan dilakukan pada tiga segmen yaitu kecil, menengah, dan korporasi.

(Baca: Demi Subsidi BBM, Pemerintah Utang ke Pertamina Hingga Rp 96,5 Triliun)

Sektor-sektor yang menjadi tujuan ekspansi kredit ialah perdagangan, pertanian, jasa-jasa, industri pengolahan, konstruksi, pengangkutan, listrik
air dan gas, dan pertambangan. Khusus korporasi, ekspansi kredit fokus pada industri yang berorientasi ekspor dan padat karya.

Sementara, rencana penyaluran kredit oleh Bank BTN pada Juli – Des 2020 sebesar Rp 30,03 triliun. Kredit tersebut didominasi oleh penyaluran kredit perumahan rakyat, serta kredit lainnya di sektor perumahan.

"Kami berharap ada spill over ke developer di sektor perumahan. ini diharapkan berikan dampak ke sektor riil secara lebih nyata," kata Sri Mulyani.

Pemerintah pun akan melakukan evaluasi realisasi rencana strategi bisnis perbankan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dan menggerakkan sektor riil dari bank himbara tersebut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika