Realisasi Anggaran 88,5%, Saldo Gugus Tugas Covid-19 Tersisa Rp 303 M

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 menyebut saldo anggaran yang tersisa di lembaganya sebesar Rp 303 miliar.
15/7/2020, 18.16 WIB

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatatkan realisasi anggaran sebesar Rp 3,1 triliun. Angka tersebut mencapai 88,5% dari alokasi Rp 3,5 triliun.

"Sehingga dana saldo yang tersedia sekarang Rp 303 miliar," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, Rabu (15/7).

Menurut Doni, pihaknya tak menerima keseluruhan dana tersebut. Anggaran digelontorkan kepada beberapa kementerian/lembaga yang memang belum mendapat alokasi dana, antara lain Mabes TNI hingga Kementerian Kesehatan. "Yang kebetulan memang belum ada sumber dananya di awal untuk pengadaan alat pelindung diri," ujarnya.

Kemudian, anggaran Gugus Tugas Covid-19 juga dikucurkan kepada Kementerian Riset dan Teknologi, terutama untuk Lembaga Eijkman. Terakhir, dana juga diberikan kepada beberapa provinsi dan kementerian terutama dalam mempersiapkan rumah sakit darurat.

(Baca: Cetak Rekor Baru, Angka Kematian Pasien Corona RI Melonjak 87 Orang)

Total anggaran kesehatan Covid-19 dialokasikan sebesar Rp 87,55 triliun. Perinciannya, sebesar Rp 3,5 triliun kepada Gugus Tugas Covid-19, tambahan belanja stimulus Rp 75 triliun, dan insentif perpajakan Rp 9,05 triliun.

Secara perinci, anggaran Gugus Tugas dialokasikan untuk pengadaan alat pelindung diri, alat kesehatan, test kit, klaim biaya perawatan, mobilisasi dan logistik, serta karantina dan pemulangan WNI di luar negeri.

Kemudian, tambahan belanja stimulus terdiri dari insentif tenaga kesehatan, santunan kematian tenaga kesehatan, bantuan iuran BPJS Kesehatan, dan belanja penanganan kesehatan lainnya.

Sementara insentif perpajakan terdiri dari pembebasan PPh Pasal 23 untuk jasa dan honor tenaga kesehatan, pembebasan PPN DTP, dan pembebasan BM impor.

(Baca: Cetak Rekor Baru, Angka Kematian Pasien Corona RI Melonjak 87 Orang)

Hingga saat ini, serapan belanja kesehatan Covid-19 tercatat baru mencapai 5,12%. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan penyebab realisasi anggaran yang masih rendah antara lain lantaran jumlah pasien yang masih sedikit. 

"Kalau penyerapan kurang berarti pasien yang sakit sedikit. Kalau santunan untuk tenaga medis penyerapannya kurang, berarti yang meninggal sedikit," ujar Terawan dalam rapat yang sama.

Sebelumnya Kementerian Keuangan menjelaskan alasan masih rendahnya realisasi ini terutama disebabkan oleh keterlambatan pembayaran klaim biaya perawatan dan insentif tenaga kesehatan. "Jadi sebenarnya ini sudah dilaksanakan tetapi pencairannya belum," kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Kunta Wibawa Dasa dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (8/7).

Pasien positif Covid-19 bertambah 1.522 orang per 15 Juli 2020. Total Kasus mencapai 80.094 dengan 39.050 pasien dinyatakan sembuh dan 3.797 orang meninggal dunia, seperti terliagat dalam databoks di bawah ini.

Reporter: Agatha Olivia Victoria