Pemerintah Siap Guyur Ragam Stimulus, Rupiah Malah Loyo ke 14.585/US$

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
6/8/2020, 17.36 WIB

Senada Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebut data perekonomian domestik kuartal II masih memengaruhi penilaian para pedagang terhadap rupiah. Namun, terdapat sentimen eksternal yakni kekhawatiran yang kembali meningkat terhadap ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% secara tahunan atau year on year. Realisasi ini lebih buruk dibandingkan prediksi pemerintah yang minus 4,3% maupun realisasi kuartal I 2020 yang masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,97%.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pandemi corona membawa dampak luar biasa buruk terhadap kesehatan hingga perekonomian, terutama konsumsi masyarakat. Pihaknya mencatat produk domestik bruto atas dasar harga konstan pada kuartal II 2020 sebesar Rp 2.5889,6 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.6887,6 triliun.

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi 5,32% secara tahunan atau yoy. Dibandingkan kuartal I, pertumbuhan ekonomi minus 4,92%," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/8).

Adapun kumulatif atau sepanjang semester pertama tahun ini, ekonomi tercatat terkontraksi atau minus 1,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pergerakan inflasi rendah dan bahkan mengarah kepada deflasi, sedangkan investasi turun cukup dalam. Meski demikian, realisasi APBN lebih baik dibandingkan kuartal II 2019. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria