Rupiah Menguat ke 14.800/US$ Berkat Racikan Obat untuk Pasien Covid-19

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Ilustrasi. Penguatan rupiah didorong kabar baik kemajuan obat untuk pasien Covid-19 hasil racikan BUMN Farmasi, Kimia Farma dan Indofarma.
5/10/2020, 17.45 WIB

"Kalau protokol ini dilakukan dan berjalan sesuai dengan regulasi pemerintah, maka roda ekonomi bisa kembali berputar," tulis Ibrahim dalam rilis hariannya yang diterima Katadata.co.id, Senin (5/10).

Di sisi lain, Ibrahim menuturkan bahwa rupiah juga menguat akibat adanya pelemahan mata uang Negeri Paman Sam. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,28% ke level 93,58.

Menurut dia, pelemahan dolar AS terjadi akibat pasar yang kembali lega setelah adanya pemberitaan bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera keluar dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat dia dirawat karena Covid-19. Selain itu, dolar AS turut melemah seiring pasar yang akan memantau pernyataan dari Ketua Bank Sentral AS, The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di konferensi NABE pada esok hari.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra berpendapat bahwa sentimen positif di pasar keuangan hari ini lebih berkaitan dengan membaiknya kesehatan Trump. "Menurut Dokter kepresidenan, Trump bisa keluar rumah sakit paling cepat hari ini," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (5/10).

Meski begitu, pasar tentu saja dinilai ia masih mewaspadai isu tersebut kalau nantinya terjadi perubahan. Di sisi lain, pasar masih menantikan kabar negosiasi paket stimulus AS jilid 2.

Pemimpin Partai Demokrat Kongres AS Nancy Pelosi, mengabarkan bahwa negosiasi masih berlangsung dan ada kemajuan. Kesepakatan stimulus akan memberikan sentimen positif ke pasar keuangan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria