BI Pertahankan Bunga Acuan 3,75%, Optimistis Ekonomi Membaik

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini 4,8% hingga 5,8%.
21/1/2021, 14.43 WIB

Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuannya  3,75% yang saat ini merupakan level terendah sepanjang sejarah. Bank sentral optimistis ekonomi Indonesia membaik dan tumbuh 4,8% hingga 5,8% pada tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, suku bunga fasilitas simpanan alias deposito facility tetap 3%, demikian pula dengan bunga pinjaman atau lending facility sebesar 4,5%. "Keputusan ini mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan upaya pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (21/1).

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sejak akhir 2018 sebesar 2,25%. Khusus sepanjang tahun ini, BI 7-days reverse repo rate telah turun 1,25%. 

Perry menjelaskan, BI akan terus mendorong berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Pihaknya akan menempuh sejumlah kebijakan lanjutan. Pertama, menjaga stabilitas rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Kedua, penguatan stance kebijakan moneter yang akomodatif.

Ketiga, melanjutkan penguatan pasar keuangan JISDOR sebagai acuan nilai tukar rupiah guna meningkatkan kredibilitas pasar valas . Keempat, memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong kredit.Kelima, mendorong  transparansi suku bunga kredit perbankan dalam rangka mempercepat transmisi kebijakan moneter.

Keenam, memperkuat pengawasan perbankan secara terpadu dengan OJK dan LPS dalam mendukung stabilitas sistem keuangan. Ketujuh, memperkuat sistem pembayaran dan pengelolaaan uang rupiah dalam mendukung eksosistem. 

Perry memperkirakan aktivitas global akan terus meningkat didorong vaksinasi serta keberlanjutan stimulus moneter di banyak negara.  Pemulihan ekonomoi global ditopang oleh Tiongkok, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan India. "Perkembangan tersebut dikonfirmasi sejumlah indikator dini yang terus menunjukan perbaikan ekonomi," katanya. 

Di dalam negeri, menurut dia, kondisi perekonomian juga semakin membaik pada akhir tahun lalu dan diperkirakan semakin membaik pada 2021. BI memproyeksi ekonomi pada tahun depan tumbuh 4,8% hingga 5,8%. "BI akan terus perkuat sinergi dengan pemerintan dan otoritas terkait agar semakin efektif dorong pemulihan," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria