Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI019 sebesar Rp 26 triliun. Penjualan ORI019 memecahkan rekor tertinggi penjualan surat berharga negara (SBN) ritel secara online, baik dari sisi nominal, total investor, maupun jumlah investor baru.
Terdapat total 48.731 investor yang berinvestasi ORI019. Sebanyak 22.268 atau 45,7% dari jumlah total investor merupakan investor baru. "Dana hasil penjualan ORI019 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," demikian tertulis dalam keterangan resmi DJPPR Kemenkeu, Senin (22/2).
Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial (20-40 tahun) mendominasi dengan porsi sebesar 37,5%. Namun, secara nominal masih didominasi oleh generasi baby boomers (54-74 tahun) yang sebanyak 38,6%.
Menurut profesinya, jumlah investor ORI019 didominasi pegawai swasta yakni sebesar 33,8%. Tetapi secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI019 yaitu 46,6%.
Sementara berdasarkan jenis kelamin, jumlah investor didominasi investor perempuan 58%. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019. Posisi ibu rumah tangga ini konsisten dalam tiga penerbitan ORI terakhir.
Tercatat, 1.925 investor melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta. Sejak penerapan single investor identification (SID), terdapat 26.463 investor yang membeli SBN ritel lebih dari satu kali atau sebanyak 54,3% dari total jumlah investor ORI019 dengan nominal pemesanan sebesar Rp 16,49 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 investor bahkan tidak pernah absen membeli SBN ritel termasuk ORI019.
Pada penerbitan ORI019 kali ini mitra distribusi bank masih mendominasi penjualan, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh perusahaan efek, sedangkan jumlah investor terbesar diperoleh oleh kelompok Fintech APERD.
ORI019 merupakan seri SBN ritel pertama yang diterbitkan pada awal tahun serta dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Walaupun tidak ada ORI yang jatuh tempo di awal tahun, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ORI019. Pemerintah pun sampai menambah kuota selama masa penawaran ORI019.
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai, obligasi negara saat ini merupakan pilihan investasi yang menarik karena masyarakat yang memiliki uang cenderung tidak mempunyai pilihan di tengah pandemi. "Mau konsumsi terbatasi Covid-19, sehingga uangnya diputar dalam investasi," kata Piter kepada Katadata.co.id, Senin (22/2).
Di sisi lain, masyarakat juga mulai berpikir dua kali menempatkan dananya di instrumen deposito karena suku bunga simpanan yang mulai turun. Sementara, jika berinvestasi pada instrumen saham risikonya lebih besar.
Maka dari itu, dia mengatakan bahwa masyarakat memilih investasi dengan imbal hasil yang cukup tinggi dengan risiko yang minim di tengah krisis. "Apalagi ini dijamin pemerintah," ujar dia.