Rupiah Kian Melemah ke 14.440/US$ Terpukul Kabar Positif dari AS

ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.
24/3/2021, 10.05 WIB

Selain itu, Faisyal menyebut,  hubungan negara Barat dengan Tiongkok yang memburuk akan semakin menekan mata uang Garuda. Rupiah berpotensi bergerak pada rentang Rp 14.330 - 14.470 per dolar AS.

Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan AS mengeluarkan pernyataan bersama untuk mengakhiri praktik penindasan Tiongkok terhadap Muslim Uighur di Xinjiang pada Senin (22/3). Program penindasan di Negeri Panda meliputi pembatasan ketat kebebasan beragama, penggunaan kerja paksa, penahanan massal, sterilisasi paksa, serta penghancuran bersama terhadap warisan Uighur.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi rupiah akan menguat hari ini seiring kemungkinan penurunan dolar AS. "Depresiasi dolar AS akan dipengaruhi oleh proyeksi perbaikan data inflasi Inggris, serta data-data manufaktur di negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman maupun Prancis yang masih cenderung ekspansif," ujar Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (24/3).

Di sisi lain, masih terkoreksinya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun meredakan kekhawatiran terhadap inflasi di AS. Dengan demikian, perkembangan itu berpengaruh terhadap kinerja mata uang Negeri Paman Sam yang cenderung terbatas penguatannya.

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,05% ke level 92.38. Mata uang Negeri Adidaya cenderung menguat tipis terhadap euro, pound Inggris, dolar Australia, dolar Kanada, dan franc Swiss.

Secara teknikal, Nafan melihat adanya pola downward bar pada grafik harian nilai tukar rupiah yang mengindikasikan adanya potensi apresiasi terhadap dolar AS. "Perkiraan ada di rentang Rp 14.375-14.425 per dolar AS," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria