Rupiah Melemah dalam Sepekan Meski Modal Asing Masuk Rp 2,3 T

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. BI mencatat aliran modal asing masuk dalam sepekan ini mencapai Rp 2,34 triliun.
9/4/2021, 19.09 WIB

Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,8% menjadi 4,3% meski melihat prospek pertumbuhan ekonomi global lebih baik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di bawah tiga negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina. 

IMF meramal pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut berada di atas 6% pada tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Malaysia akan tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 6% pada tahun depan, Vietnam tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 7,2% pada tahun depan, sedangkan Filipina tumbuh 6,9% pada tahun ini dan 6,5% pada tahun depan. Adapun Indonesia pada tahun depan diproyeksi hanya tumbuh 5,8%.

Untuk perdagangan pekan depan, Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan melemah. "Rentang pergerakan ada di level Rp 14.545-14.590 per dolar AS," katanya.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dana asing masuk ke pasar keuangan domestik melalui surat berharga negara (SBN) Rp 4,15 triliun dan pasar saham Rp 1,81 triliun. "Dengan demikian secara bersih tercatat modal keluar Rp 9,68 triliun selama 2021 per 8 April," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (9/4).

Selain itu, imbal hasil atau yield SBN RI 10 tahun turun ke level 6,39% pada pagi ini dari 6,43% pada kemarin sore. Sementara, yield obligasi AS 10 tahun turun ke level 1,619%. Premi risiko investasi RI alias credit default swap (CDS) lima tahun naik dari 82,73 basis poin per 2 April 2021 menjadi 84,07 bps per 8 April.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria