Tren Bunga Menurun, Penyaluran Kredit Masih Minus 2,4% pada April

KATADATA
Ilustrasi. BI mencatat pennyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja masih terkontraksi pada April 2021, sedangkan kredit konsumsi tumbuh positif.
27/5/2021, 13.23 WIB

Bank Indonesia mencatat tren bunga kredit terus menurun seiring dengan berbagai kebijakan yang telah diterapkan. Meski demikian, penyaluran kredit hingga April 2021 masih minus 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 5.477,5 triliun. 

Berdasarkan laporan BI yang dirilis, Kamis (27/5), kontraksi penyaluran kredit tersebut sudah membaik dibandingkan bulan sebelumnnya yang mencapai 3,7%. Kontraksi terutama masih terjadi pada kredit korporasi yang minus 5,6%, meski lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang negatif 6,4%. Sementara kredit debitur individu tumbuh positif 2,5%, naik dari bulan lalu 0,7%. 

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit investasi (KI) terkontraksi 2,9% pada April 2021 tetapi tidak sedalam bulan sebelumnya yang minus 4,4%. Perkembangan KI dipengaruhi oleh perbaikan penyaluran kredit pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor industri pengolahan. KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan terkontraksi 0,5%, membaik dibandingkan pertumbuhan negatif bulan sebelumnya 2,7%.

Perbaikan terjadi terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor perkebunan kelapa sawit di Riau dan Kalimantan Selatan. Sementara itu, KI sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 1,4%, tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya 4,1%, khususnya pada industri logam dasar besi dan baja di Banten dan DKI Jakarta.

Penyaluran kredit modal kerja (KMK) juga masih terkontraksi 3,8% tetapi juga membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang negatif 4,9%. Perbaikan kontraksi kredit terutama dipengaruhi sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR).  KMK sektor PHR tumbuh negatif 1,3%, membaik dibandingkan Maret 2021 sebesar 3,5%, terutama dari realisasi kredit KMK sub sektor perdagangan di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Di sisi lain, kredit konsumsi mencatatkan pertumbuhan positif 0,3% pada April, dibandingkan bulan sebelumnya yang negatif 1%. Perbaikan itu disebabkan oleh akselerasi penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.

Kredit propert tumbuh meningkat dari 4,3% menjadi 4,5%, terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit KPR/KPA yang naik dari 4,3% menjadi 5,5% pada April. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR tipe 22 sampai dengan 70 di Jawa Barat dan Banten.

Namun, kredit konstruksi dan kredit real estate tumbuh melambat. Kredit konstruksi melambat dari 6,2% menjadi 5,1%, sedangkan kredit real estate tumbuh melambat dari 0,5% menjadi 0,2%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria