Luhut Pamer Peringkat Utang RI Stabil, Kredibel Jadi Tujuan Investasi

Menko Marves
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan perlunya tetap mewaspadai ancaman peningkatan kasus Covid-19 yang berpotensi terjadi akibat libur Lebaran.
27/5/2021, 19.26 WIB

Sebelumnya, S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia  pada posisi BBB outlook negatif. Kementerian Keuangan mengatakan, ini merupakan pengakuan stakeholder internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi Indonesia di tengah Covid-19. "Indonesia dinilai mampu menjaga kondisi perekonomian tetap stabil di tengah tekanan kondisi eksternal dan fiskal akibat Covid-19," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4).

Dia menjelaskan, S&P menekankan pada prospek pertumbuhan ekonomi yang solid dan rekam jejak pengelolaan disiplin fiskal yang baik. Selain itu, langkah komprehensif pemerintah dalam penanganan pandemi corona dianggap mampu meredam dampak sosio-ekonomi yang lebih dalam.

S&P memproyeksikan ekonomi Indonesia pulih dan tumbuh 4,5% tahun ini dan 5,4% pada 2022. Namun, lembaga ini menggarisbawahi laju pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada kecepatan dan efektivitas program vaksinasi. Kebijakan pengendalian pandemi secara global juga memengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia, terutama terkait sektor berorientasi ekspor dan pariwisata.

Dalam jangka menengah, S&P optimistis tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas rata-rata negara peers. Potensi ini didorong reformasi struktural melalui pengesahan Undang-undang atau UU Cipta Kerja.

Bank Pembangunan Asia atau ADB sebelumnya juga memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,5% pada tahun ini dan 5% pada tahun depan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria