Pemerintah dan DPR Sepakat Asumsi Makro 2022, Pertumbuhan Ekonomi 5,8%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
8/6/2021, 18.07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap asumsi dasar makro dan target pembangunan tersebut bisa menjadi bekal penyusunan RAPBN 2022. "Tentunya dengan terus sambil menjaga dan memulihkan ekonomi nasional," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut.

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa kondisi Covid-19 akan terus dijaga karena masih berpotensi mengancam eprekonomian Tanah Air. Tetapi, di saat yang sama APBN tetap harus sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, Bendahara Negara menyatakan, dinamika perkembangan harga komoditas harus terus dicermati. Alasannya, lonjakan harga komoditas global tak akan terus menerus tinggi sehingga mendukung ekspor Indonesia.

Kemudian, situasi global, terutama pertumbuhan negara yang mempengaruhi ekonomi negara seperti Eropa dan Tiongkok, menurut Sri Mulyani juga harus diperhatikan untuk tahun depan. "Dalam asumsi makro, bisa mempengaruhi nilai tukar, inflasi, dan suku bunga," ujarnya.

Sementara itu untuk indikator pembangunan, ia menilai, target NTP harus diperhatikan lantaran curah hujan yang tak menentu pada tahun ini. "Apakah nanti akan terjadi kembali pada tahun 2022, itu yang harus diwaspadai," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria