Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Tak Capai 7%

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 7,1% hingga 7,5%.
Penulis: Agustiyanti
5/8/2021, 08.02 WIB

Pemerintah memperkirakan ekonomi kuartal II mampu tumbuh 7,1%-7,5% meski lonjakan kasus Covid-19 terjadi sejak Juli. Menteri Keuangan Sri Mulyani masih optimistis ekonomi masih mampu tumbuh sesuai target meski lonjakan kasus Covid-19 mulai terjadi sejak Juni. 

Hal ini, menurut dia, diindikasikan dari sejumlah indikator ekonomi yang membaik pada April hingga Juni.  Keyakinan konsumen pada sepanjang kuartal kedua ini membaik dan berada di level optimistis. PMI manufaktur berada di level ekspansif pada April-Juni, dan mencetak rekor tertinggi pada Mei mencapai 55,3. Penjualan ritel juga tercatat tumbuh positif pada Juni.

BPS mencatat ekspor sepanjang semester pertama tahun ini naik 34,78% yoy mencapai US$ 102,87 miliar, sedangkan impor naik 28% yoy menjadi US$ 91,1 miliar. Alhasil, neraca perdagangan surplus mencapai US$ 11,86 miliar. 

Namun, ekonomi pada kuartal ketiga diperkirakan tak sebaik tahun lalu. Sri Mulyani menyebut  prediksi ekonomi pada sisa tahun ini akan bergantung pada durasi penerapan PPKM darurat.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 4,6% dan kuartal IV sebesar 5,9 menggunakan skenario dampak moderat dari pembatasan tersebut. Sementara perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 4% pada kuartal III dan 4,6% pada kuartal IV menggunakan skenario dampak berat. 

Dalam skenario moderat, pemerintah mengasumsikan  penyebaran kasus Covid-19 terus memuncak hingga minggu ke-2 Juli. Namun,  relaksasi PPKM sudah dapat dilakukan pada minggu ke-1 Agustus dan pemulihan aktivitas ekonomi kembali terjadi secara gradual mulai pertengahan Agustus 2021. 

Sedangkan pada skenario berat, pemerintah mengasumsikan penyebaran Covid-19 terus memuncak hingga minggu ke-2 Juli dengan level penambahan kasus harian yang lebih tinggi. Relaksasi PPKM baru dapat dilakukan pada minggu ke-3 Agustus, dan pemulihan aktivitas ekonomi kembali terjadi secara gradual mulai September 2021. 

Ia pun memperkirakan ekonomi sepanjang tahun ini hanya mencapai 3,7% hingga 4,5%, di bawah target pemerintah dalam APBN 2021 yang mencapai 5%. Proyeksi tak jauh berbeda juga diberikan BI yang meramal ekonomi tahun ini hanya tumbuh 3,5% hingga 4,3%. 

Halaman: