Realisasi Penyerapan Anggaran Ditjen Perhubungan Capai 54% per Agustus

ANTARA FOTO/Suwandy/aww.
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek revitalisasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merevitalisasi Stasiun Bekasi guna mengantisipasi kepadatan perjalanan kereta api di stasiun tersebut dan ditargetkan rampung pada Desember 2021.
30/8/2021, 19.52 WIB

Realisasi penyerapan anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2021 mencapai 54,11% per Sabtu (28/8). Capaian tersebut setara Rp 3,10 triliun dari total pagu Rp 5,73 triliun.

"Untuk realisasi penyerapan anggaran Perhubungan Darat per 28 Agustus sebesar 54,11% atau 3,10 triliun, dengan realisasi fisik sebesar 56,73%," kata Direktur Jenderal Hubdat Kemenhub Budi Setiyadi, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (30/8).

Dia melaporkan, realisasi keuangan Perhubungan Darat tahun ini lebih besar 1,86% dari target 52,25%. Hal ini dikarenakan adanya percepatan progres fisik di lapangan, sehingga pencapaian lebih cepat dari jadwal yang ditentukan semula.

"Kami akan melakukan upaya percepatan realisasi anggaran melalui peningkatan monitoring dan pengawasan pekerjaan di lapangan," kata dia.

Sedangkan untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Perhubungan Darat 2021 hingga pekan lalu (28/8) tercatat sebesar Rp 1,04 triliun atau mencapai 85,97% dari target Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, untuk realisasi anggaran tambahan penanganan Covid-19 dan pemulian ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 298 miliar. Untuk realisasi keuangan sebesar 5,52% atau setara Rp 16,5 miliar dan realisasi fisik sebesar 6,43%.

“Realisasi ini memang masih rendah karena sebagian besar kegiatan berkontrak di Agustus 2021. Namun,  kami akan lakukan upaya percepatan pelaksanaan pekerjaan melalui penambahan sumber daya, sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan target waktu,” ujar dia.

Terkait program pendukung padat karya Perhubungan Darat 2021, ditargetkan dapat dilaksanakan di 33 provinsi, 341 kabupaten/kota, dan 631 desa. Budi menambahkan, program padat karya tahun ini sendiri ditargetkan menyerap sebanyak 13.315 pekerja dan besar upah total Rp 45,72 miliar.

"Sampai 28 Agustus 2021, realisasi kegiatan program padat karya sebesar Rp 1,20 triliun atau 42,55% dari pagu total sebesar Rp 2,82 triliun," katanya.

Adapun untuk realisasi tenaga kerja program padat karya tersebut sebanyak 7.692 orang. Sementara untuk realisasi biaya upah sudah tersalurkan kepada masyarakat sebesar Rp 23,49 miliar. “Guna memenuhi target, program pendukung padat karya akan terus kami lanjutkan di 33 provinsi, 80 kabupaten/kota, dan 129 desa,” ujar dia.

Tahun ini pemerintah melakukan realokasi anggaran termasuk di Kementerian Perhubungan. Dikutip dari Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku telah merealokasi anggaran sebesar Rp 12,44 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Jadi, total anggaran Kementerian Perhubungan pada tahun ini sebesar Rp 33,2 triliun.

Realokasi belanja Kemenhub lainnya juga dilakukan pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang mencapai Rp 2,89 triliun. Beberapa kegiatan prioritas nasional dibidang perkeretaapian masih dapat ditunda untuk realokasi belanja, yakni pembangunan jalur layang KA Lintas Medan-Binjai, reaktivasi KA menuju Tanjung Mas, pembangunan jalur KA ganda Solo Semarang fase 1, dan kegiatan pendukung pelayanan.

Untuk realokasi di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebesar Rp 1,98 triliun, dengan anggaran yang dapat dihemat adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket rapat, belanja jasa, pembangunan gedung kantor. Selain itu, pemangkasan anggaran dilakukan pada pos konektivitas transportasi darat, pelayanan dan keamanan transportasi, serta penunjang teknis transportasi darat. 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi