Penyaluran Kredit Membaik pada Agustus, KPR Tumbuh Paling Kencang

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Perbankan mencatat penyaluran kredit pada Agustus mencapai Rp 5.574,9 triliun, tumbuh 1% secara tahunan.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/9/2021, 17.04 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit oleh perbankan sepanjang bulan lalu mulai menunjukkan kenaikan. Nilai kredit yang sudah disalurkan pada Agustus 2021 mencapai Rp 5.574,9 triliun, tumbuh 1% secara tahunan, membaik dari pertumbuhan 0,3% bulan sebelumnya.

"Peningkatan penyaluran kredit pada bulan Agustus terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik kredit investasi, kredit modal kerja maupun kredit konsumsi," tulis dalam laporan terbaru BI yang dirilis Rabu (22/9).

Kredit investasi (KI) menjadi satu-satunya yang masih terkontraksi yakni negatif 1%, tetapi membaik dibandingkan bulan sebelumnya terkontraksi 1,7%. Penyaluran KI yang membaik terutama didorong oleh penyaluran kredit untuk sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh dua digit mencapai 13,5%, naik dari bulan sebelumnya 8,9%. Kinerja ini dipengaruhi penyaluran kredit kepada jasa telekomunikasi di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang meningkat.

Sementara kredit investasi untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) masih terkontraksi 3,4%, tetapi sudah lebih baik dari bulan sebelumnya minus 4,4%. Kenaikan dipengaruhi meningkatnya kredit kepada pedagang eceran perlengkapan rumah tangga dan dapur di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Adapun penyaluran kredit modal kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK) melanjutkan pertumbuhan positif. KMK tumbuh 1% dari pertumbuhan bulan sebelumnya 0,2%. Kinerja penyaluran KMK yang terus membaik terutama ditopang oleh kredit di sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 14,8% bulan lalu, naik dari bulan sebelumnya 13,7%.

"Peningkatan terutama terjadi pada kredit di perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat," demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Selain itu, penyaluran KMK untuk industri pengolahan juga mulai membaik sekalipun masih terkontraksi 2,3%. Ini lebih baik dari kinerja bulan sebelumnya yang terkontraksi 4,1%. Kenaikan KMK di sektor industri pengolahan didorong penyaluran kredit ke sub sektor industri farmasi di Jawa Barat dan DKI Jakarta yang meningkat.

Pertumbuhan juga terjadi pada kredit konsumsi (KK) yang mencapai 2,7% pada bulan lalu, naik dari bulan sebelumnya 2,3%. Perbaikan terjadi pada semua jenis kredit konsumsi. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh menguat dari bulan Juli 7,4% menjadi 7,8% pada Agustus 2021. Kenaikan terutama untuk KPR tipe di atas 70 di wilayah Banten dan DKI Jakarta.

Selain KPR, pertumbuhan KK juga pada kredit multiguna yang tumbuh 3,3% dari pertumbuhan Juli 2021 sebesar 3,2%. Sementara kredit kendaraan bermotor masih terkontraksi 19,3%, tetapi mengecil dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yang mencapai 21,5%. 

Adapun berdasarkan segmen kreditnya, BI mencatat penyaluran kredit pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga menguat dari 1,8% pada Juli menjadi 2,4% pada bulan lalu. Perbaikan terutama terjadi pada kredit kepada usaha mikro dan kecil. Kredit kepada usaha mikro pada Agustus 2021 masih terkontraksi 20,5% namun lebih baik dibandingkan kontraksi 24,1% bulan sebelumnya.

Kredit untuk usaha kecil tumbuh semakin kuat yakni 17,2% bulan lalu, dibandingkan bulan sebelumnya 16,4%. Namun, terjadi perlambatan pada penyaluran kredit usaha menengah dari 6,2% menjadi 4,3%.

Di tengah pertumbuhan kredit yang menguat, BI melaporkan perkembangan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan justru tumbuh melambat. Pertumbuhan DPK bulan Agustus 8,9% secara tahunan, dari bulan sebelumnya 10,7%. Perlambatan terjadi pada seluruh jenis simpanan, baik giro, tabungan maupun simpanan berjangka.

Simpanan berbentuk giro tumbuh 17,4% bulan lalu, melambat dari bulan sebelumnya yang  mencapai 22,2%. Penurunan terutama pada giro milik golongan korporasi dan Pemda dan swasta, sementara giro oleh perorangan masih tumbuh. Begitu juga simpanan berbentuk tabungan yang melemah dari pertumbuhan 13,3% menjadi 12,5%. Tabungan perorangan mulai melambat, namun tabungan korporasi serta Pemda dan swasta masih tumbuh menguat.

Kemudian dana dalam bentuk simpanan berjangka juga tumbuh melambat dari 2,6% menjadi 1,5%. Lemahnya pertumbuhan simpanan berjangka terjadi pada seluruh golongan, terutama oleh perorangan yang terkontraksi makin dalam menyentuh 4,4%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ketahanan sistem keuangan domestik masih terus terjaga. Penyaluran kredit mulai membaik, tetapi masih perlu ditingkatkan. an,

Adapun perbaikan pada penyaluran kredit bulan lalu, menurut Perry, didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat, standar penyaluran kredit perbankan yang makin longgar, serta menurunnya suku bunga kredit baru. BI mencatat rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Agustus 2021 tercatat sebesar 9,39%, turun 5 bps dibandingkan bulan sebelumnya.

"Bank Indonesia mengharapkan perbankan untuk terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi September, Rabu (22/9).

Reporter: Abdul Azis Said