Ditjen Pajak Buka Peluang Telusuri Laporan Suaka Pajak Pandora Papers

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ditjen Pajak menyatakan belum meneliti laporan suaka pajak Pandora Pepers.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
5/10/2021, 17.30 WIB

Jodi mengatakan, Luhut juga belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak selama tiga tahun masa jabatannya di perusahaan tersebut. Ia pun membantah bahwa perusahaan tersebut pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan pelat merah, Pertamina.

"Tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital S.A," kata dia.

Hal ini berbeda dengan laporan ICIJ sebagaimana dimuat dalam Majalah Tempo edisi Sabtu (2/10) yang juga ambil bagian dalam investigasi tersebut. Laporan tersebut mengungkap bahwa Luhut pertama kali ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan pada 19 Maret 2007.

Melalui pertemuan tersebut, perusahaan juga resmi berganti nama menjadi Petrostar-Pertamina Internasional SA. Kendati demikian, bersamaan dengan mundurnya Luhut dari posisi direktur utama, Petrostar dikabarkan ikut bubar pada Juli 2010

Sementara itu, Airlangga Hartarto yang juga ikut terseret laporan Pandora Papers sampai sekarang belum memberikan klarifikasi. Katadata.co.id berulang kali menghubungi Airlangga dan Juru Bicaranya, Alia Karenina. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respon dari keduanya.

Politisi partai Golkar itu kabarnya bekerja sama dengan adiknya Gautama Hartarto untuk mendirikan perusahaan cangkang di British Virgin Islands. Ia kabarnya merupakan pemilik dari perusahaan bernama Buckley Development Corporation dan Smart Property Holding Limited.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said