Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa Kembali Cetak Rekor US$ 146 M

Arief Kamaludin|KATADATA
Cadangan devisa Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah mencapai US$ 146 miliar.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
7/10/2021, 11.25 WIB

Cadangan devisa pada Agustus menembus rekor tertinggi berkait kenaikan sebesar US$ 7,5 miliar. Kenaikan cadangan devisa dipengaruhi oleh bertambahnya kas negara yang bersumber dari dana hak penarikan khusus (SDR) yang diberikan Dana Moneter Internasional (IMF). Jumlah SDR yang diterima dari IMF sebesar US$ 6,31 miliar.

Nur menjelaskan, tren kenaikan cadangan devisa membantu menjaga kondisi ekonomi dan keuangan domestik.  Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga menilai posisi cadangan devisa menjadi salah satu komponen untuk mengukur kemampuan monter domestik merespon rencana tapering off bank sentral AS.

Dia menilai, posisi cadangan devisa RI yang terus meningkat membantu mengurangi kekhawatiran atas risiko gejolak akibat pengetatan stimulus Fed. "Cadangan devisa kita saat ini jauh lebih besar dari kondisi taper tantrum 2013 yang saat itu hanya sekitar US$ 90 miliar sampai US$ 100 miliar," kata David kepada Katadata.co.id pada bulan lalu. 

David menjelaskan, terdapat tiga komponen yang membuktikan risiko tapering off ke pasar dalam negeri kemungkinan akan minim. Pertama, cadangan devisa yang terus naik. Kedua, kehadiran modal asing di pasar keuangan domestik mulai turun terlihat dari porsi kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah. Ketiga, kondisi utang Indonesia relatif masih di bawah rata-rata negara lain, bahkan pertumbuhan utang dengan denominasi dolar terus melambat.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said