Neraca Transaksi Berjalan Surplus US$ 4,5 M, Terbesar Satu Dekade

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Indonesia pertama kaliya mencatakan surplus pada neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2020 setelah defisit selama hampir satu dekade.
Penulis: Agustiyanti
19/11/2021, 11.37 WIB

Bank Indonesia mencatat neraca transaksi berjalan pada kuartal ketiga 2029 surplus US$ 4,5 miliar atau 1,5% terhadap produk , terbesar sedikitnya dalam satu dekade terakhir. Surplus pada transaksi berjalan mendorong neraca pembayaran mencatatkan surplus mencapai US$ 10,7 miliar, setelah defisit pada kuartal kedua US$ 0,4 miliar. 

"Transaksi berjalan pada kuartal III 2021 surplus US$ 4,5 miliar, setelah pada kuartal sebelumnya defisit US$ 2 miliar," ujar  Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (19/11). 

Indonesia pertama kaliya mencatakan surplus pada neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2020 setelah defisit selama hampir satu dekade.  Surplus transaksi berjalan berlangsung pada kuartal III dan IV 2020 masing-masing US$ 1 miliar danUS$ 862,1 juta. 

Erwin menjelaskan, surplus neraca transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang mencapai US$ 15,03 miliar, naik hampir dua kali lipat dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 8,33 miliar. Hal ini dipengaruhi olehkenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional.

Di sisi lain, defisit neraca jasa tercatat turun dari US$ 3,7 miliar pada kuartal II 2020 menjadi US$ 3,6 miliar pada kuartal III> Jal ini didukung perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor.

Halaman: