Chatib Basri Setuju Pemerintah Hapus HET dan Berikan BLT Minyak Goreng

Donang Wahyu|KATADATA
Ekonom Chatib Basri menilai, subsidi barang lebih banyak dinikmati masyarakat menengah ke atas.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/4/2022, 15.51 WIB

Pemerintah memutuskan untuk menghapus Harga Eceren Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan menyalurkan bantuan langsung tunai atau BLT kepada masyarakat. Ekonom sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Chatib Basri menilai, langkah ini dapat meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Saya pikir langkah pemerintah sudah benar dengan membiarkan harganya mengikuti pasar kemudian memberikan BLT, karena beban dari BLT lebih kecil dibandingkan jika memberi subsidi ke seluruh barang," kata Chatib dalam diskusi Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin (4/4).

Jika mengikuti subsidi barang yang berjalan selama ini, menurut dia, subsidi harga minyak goreng lebih banyak dinikmati masyarakat menengah atas. Hal ini berbeda dengan penyaluran BLT yang penerimanya dibatasi hanya pada kelompok yang membutuhkan. Pemerintah memutuskan untuk menyalurkan BLT minyak goreng kepada  23 juta penerima, yang terdiri dari 20,5 juta rumah tangga miskin dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima. 

Ia mengatakan, beban APBN bahkan tidak begitu signifikan sekalipun jumlah penerima BLT tersebut dinaikan hingga 40 juta keluarga, setara 160 juta orang atau lebih dari separuh penduduk Indonesia. Dengan hitung-hitungan penyaluran BLT diberikan sebesar Rp 100 ribu per bulan selama tiga bulan, maka kepada 40 juta keluarga tersebut hanya menyedot APBN sebesar Rp 12 triliun. 

"Begitu juga yang terjadi dengan BBM dan barang-barang lainnya," kata Chatib.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said