BI Ramal Inflasi April Sentuh 0,74% karena Harga Minyak Goreng

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/wsj.
Minyak goreng dan barang kebutuhan pokok masyarakat lainnya di toko retail Saga, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (7/4/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
22/4/2022, 19.52 WIB

Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) April akan kembali mencatatkan inflasi 0,74% secara bulanan (mtm), lebih tinggi dari 0,66% pada bulan sebelumnya. Komoditas yang mencatat inflasi tinggi di antaranya minyak goreng dan bensin.

"Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu III April 2022, perkembangan harga pada Minggu ketiga April 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,74% secara bulanan," kata Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi Junanto Herdiawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/4).

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2022 secara tahun kalender sebesar 1,95% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,26% (yoy). Inflasi tahunan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 2,64%.

Sampai dengan minggu ketiga ini, kata Junanto, komoditas penyumbang utama inflasi yakni minyak goreng sebesar 0,26% mtm, bensin sebesar 0,18%, daging ayam ras sebesar 0,08% , bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04%.

Komoditas lainnya yakni telur ayam ras, sabun deterjen bubuk atau cair dan jeruk masing-masing sebesar 0,02%, daging sapi, bawang putih, tempe, bayam, kangkung, nasi dengan lauk, ayam goreng, rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.

"Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,02%mtm dan 0,01%," kata Junanto.

Berdasarkan pemantauan harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), sejumlah komoditas mencatat kenaikan harga dalam sebulan terakhir. Harga minyak goreng jenis kemasan sederhana sebesar 9,2% menjadi Rp 23.800 per Kg per hari ini. Minyak goreng kemasan premium naik 5,6% menjadi Rp 26.400 per Kg. Sebaliknya, harga minyak goreng curah justru turun tipis 1,1% menjadi Rp 23.800 per Kg.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said