Lelang SUN Awal Juli Lesu Pembeli Imbas Kekhawatiran Resesi di AS

Kemenkeu.go.id
Gedung Kemenkeu
Penulis: Abdul Azis Said
6/7/2022, 08.59 WIB

Lelang Surat Utang Negara (SUN) pertama bulan ini sepi peminat dengan incoming bid alias penawaran yang masuk hanya Rp 25,9 triliun, menyusut dari lelang sebelumnya Rp 35,1 triliun. Penurunan ini di tengah kekhawatiran pasar terhadap resesi dan The Fed.

"Kondisi pasar domestik masih dibayangi kehati-hatian mengantisipasi tingginya tingkat inflasi global dan kemungkinan terjadinya resesi di AS," kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Deni Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7).

Selain itu, kebijakan bank sentral dunia dalam mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi masih menjadi fokus utama investor. Seperti diketahui, Bank sentral AS, Inggris dan sejumlah negara majunya sudah menaikkan bunga. Bank sentral Eropa juga berencana mulai menaikkan bunga acuannya bulan ini.

Nilai incoming bid yang masuk di lelang kemarin merupakan yang terendah kedua sepanjang penerbitan SUN tahun ini setelah penurunan tajam pada lelang 10 Mei hanya sebesar Rp 19,7 triliun. Lesunya penawaran yang masuk sudah terlihat selama beberapa lelang terakhir.

Meski demikian, bid to cover ratio alias rasio penawaran yang masuk terhadap nilai yang dimenangkan sebesar 1,88 kali, naik dari sebelumnya 1,86 kali. Adapun nominal yang dimenangkan sebesar Rp 13,8 triliun, juga lebih rendah dari lelang sebelumnya Rp 18,9 triliun.

"Pelaku pasar merespons dengan baik penurunan target lelang SBN seiring dengan proyeksi realisasi penurunan defisit APBN 2022 dengan mengurangi target penerbitan SBN (Neto) menjadi Rp 961 triliun dari Rp 991 triliun melalui Perpres nomor 98 Tahun 2022," kata Deni.

Seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun kembali mendominasi penawaran investor pada lelang hari ini, yang mencapai 73,73% dari total incoming bids dan 66,67% dari total awarded bids. Penawaran yang masuk untuk tenor lima tahun sebesar Rp 5,5 triliun dan tenor 10 tahun sebesar Rp 13,7 triliun. Nominal yang dimenangkan untuk keduanya masing-masing Rp 3,7 triliun dan Rp 5,5 triliun.

Secara umum, level wealth average yield (WAY) alias yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung dinamis terpengaruh kondisi global. SUN seri benchmark tenor 10 tahun dengan WAY yang dimenangkan lebih rendah 21 bps dibanding lelang sebelumnya.

Partisipasi investor asing mayoritas juga pada tenor lima dan 10 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp 3,57 triliun atau 13,74% dari total incoming bids. Nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,69 triliun atau 47,31% dari total incoming bids investor asing.

"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2022," kata Deni.

Reporter: Abdul Azis Said