Jepang Beri Pinjaman Rp10 T untuk Proyek Pelabuhan Patimban Fase Kedua
Pemerintah Jepang akan kembali memberikan pinjaman untuk pembangunan pelabuhan Patimban fase kedua dengan nilai US$ 674,95 juta atau setara Rp 10,1 triliun (Kurs Rp 14.980/US$). Perjanjian pembiayaan tersebut sudah ditandatangani pada 20 Mei lalu.
Kerja sama pembiayaan tersebut ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman. Sedangkan perwakilan pemerintah Jepang yakni Chief Representative Japan International Cooperation Agency JICA) kantor Indonesia Yasui Takehiro.
"Melalui perjanjian ini, pemerintah Indonesia akan menerima pembiayaan sampai dengan 70,19 miliar yen Jepang ekuivalen US$ 674,95 juta untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Patimban," demikian bunyi dalam keterangan resmi DJPPR, Jumat (8/7).
Output yang akan dicapai untuk pembangunan pelabuhan Patimban tahap kedua ini yakni container terminal seluas kurang lebih 63,5 Ha dengan kapasitas sampai dengan 3,3 juta TEU. Selain itu juga dibangun terminal mobil seluas kurang lebih 13,7 Ha dengan kapasitas 600 ribu kendaraan.
Pembiayaan pelabuhan Patimban tahap kedua ini merupakan kelanjutan kerja sama Indonesia dan Jepang yang sebelumnya telah disepakati pada 2017 dengan nilai 118,9 miliar yen Jepang.
Pelabuhan Patimban tahap pertama telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 20 Desember 2020. Diharapkan pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap Kedua ini dapat semakin mengoptimalkan Pelabuhan Patimban yang saat ini telah beroperasi.
"Sebagai salah satu PSN, tujuan dari pembangunan Pelabuhan Patimban adalah untuk memperkuat kapasitas logistik area Metropolitan Jakarta dan meningkatkan aktivitas ekonomi melalui pembangunan pelabuhan internasional dan jalan akses di Kabupaten Subang, Jawa Barat," kata DJPPR.
Rencana untuk pemberian pinjaman tambahan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban fase kedua ini sudah disampaikan langsung Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida saat bertemu Presiden Jokowi pada akhir April lalu di Istana Bogor. Namun, saat itu Kishida belum memberi rincian berapa nilai pembiayaan yang akan dicairkan.
Selain akan memberi pinjaman untuk Pelabuhan Patimban, Kishida juga berjanji untuk memberi dukungan untuk pengembangan proyek lanjutan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Adapun pembangunan MRT Jakarta dilakukan untuk mendukung DKI sebagai kota pintar.
Selain itu ia juga membuka kemungkinan kerja sama di bidang lainnya. "Pembangunan pulau terpencil dan sebagainya," kata Kishida dikutip dari Antara, (29/4).