Setelah Thailand & Malaysia, Belanja di Filipina Tak Perlu Tukar Uang

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putrafoc.
Ilustrasi. Interkoneksi sistem pembayaran menggunakan kode QR dengan Filipina akan dilengkapi fitur local currency settlement (LCS), seperti kerja sama yang sudah dilakukan dengan negara lain sehingga transaksi pembayaran tak perlu dikonversi dalam dolar AS.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
8/9/2022, 12.58 WIB

BI bersama bank sentral Singapura (MAS) juga telah menyatakan komitmen kerjasama pembayaran lintas negara menggunakan sistem pembayaran kode QR pada akhir bulan lalu. Kerja sama ini ditargetkan meluncur pada paruh kedua tahun depan.

"Kerjasama ini diharapkan dapat memfasilitasi pengguna dalam melakukan pembayaran ritel secara instan, aman, dan efisien dengan memindai kode QRIS atau kode QR NETS yang ditampilkan oleh merchants," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8).

Interkoneksi sistem pembayar tersebut bertujuan untuk pemberdayaan individu dan bisnis, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kemudahan ini juga diharap bisa mendorong pertumbuhan sektor pariwisata baik Singapura maupun Indonesia.

Di luar itu, BI juga mendorong konektivitas sistem pembayaran antara lima negara Asia Tenggar, empat lainnya yakni Singapura, Thailand, Malaysia dan Filipina. Lima negara ini diharap bisa menghubungkan sistem pembayaran digitalnya baik melalui QR code maupun dengan fast payment seperti BI-Fast. Kerja sama ini juga bakal dilengkapi fitur local currency settlement (LCS) atau penyelesaian dengan mata uang lokal.



Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said