BI: Ekonomi Dunia Memburuk, Bergeser dari Resflasi ke Stagflasi

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kedua kiri)
Penulis: Agustiyanti
2/12/2022, 17.39 WIB

BI bahkan sempat mengeluaran ramalan pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya 4,73%. Meski demikian, BI menyebut ramalan tersebut adalah perkiraan konservatif yang digunakan untuk menyusun anggaran. Adapun bank sentral mengaku masih siap mendukung target ekonomi pemerintah di atas 5%. 

Dody mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih cukup bagus. Oleh karena itu, menurut dia, perlambatan ekonomi yang terjadi akibat gejolak ekonomi global tak akan seburuk yang terjadi di banyak negara. 

"Mungkin ekspor melambat, tetapi konsumsi dan investasi mulai bangkit karena mobilitas masyarakat sudah mulai normal. Aliran modal masuk juga masih bisa diharapkan dari ekspor," kata dia. 

Selain itu, menurut dia, inflasi juga mengalami tren penurunan. Dengan demikian, daya beli dapat dijaga. "Karena itu kebijakan tahun ini akan kami jaga. Intinya adalah kolaborasi," kata dia.

Halaman: