INDEF: Pemerintah Bunuh Diri kalau Naikkan Harga BBM Tahun Depan

Pertamina
Ilustrasi. Pemerintah telah menaikkan harga Pertalite dan Solar pada tahun ini menjadi Rp 10 ribu dan Rp 6.800 per liter.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
14/12/2022, 14.08 WIB

Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Pertalite dan Solar pada tahun ini seiring harga minyak dunia yang melonjak Ekonom senior INDEF Muhammad Nawir Messi menyebut kecil kemungkinan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun depan mengingat sudah dekat dengan tahun Pemilu 2024.

"BBM sudah naik dan saya kira kalau pun ada gejolak yang lebih tajam di lingkungan global, pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian lebih jauh lagi ke harga BBM. Ingat, tahun depan tahun politik, bunuh diri penguasa kalau naikkan lagi harga menjelang Pemilu," ujarnya dalam diskusi dengan media di Jakarta, Rabu (14/12).

Menurutnya, pejabat negara yang berniat untuk maju dalam Pemilu 2024 tentu akan menghindari mengambil kebijakan yang tidak populi, seperti kenaikan harga BBM. Hal ini, kata dia, lumrah dilakukan dengan tujuan menarik hati masyarakat.

"Pasti kalau naikan harga BBM menjelang pemilihan, pasti orang tidak akan memiliki, dimana-mana yang namanya menjelang Pemilu tidak ada penyesuaian harga yang menyengsarakan rakyat," katanya.

Meski demikian, ia juga tidak menampik bahwa kenaikan harga BBM masih dibutuhkan jika menggunakan perhitungan secara rasional. Namun, menurut dia,  probabilitas pemerintah mengambil kebijakan seperti itu sangat kecil.

Selain karena harga BBM tidak naik tahun depan, harga pangan juga diperkirakan relatif terkendali. Hal ini seiring kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menyubsidi biaya transportasi sehingga biaya distribusi untuk pangan juga. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said