Rupiah Menguat Pagi Ini Mengekor Bursa Saham Asia

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah melemah dari posisi pembukaan ke level US$ 15.584 per dolar AS pada pukuk 10.00 WIB.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/12/2022, 10.23 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 10 poin ke level Rp 15.578 per dolar AS di pasar spot pagu ini. Rupiah diperkirakan menguat seiring sentimen positif terhadap aset berisiko pagi ini, terlihat dari penguatan indeks saham Asia. 

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah dari posisi pembukaan ke level US$ 15.584 per dolar AS pada pukul 10.00 WIB. Namun, rupiah masih menguat dari posisi penutupan kemarin di Rp 15.588 per dolar AS. 

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang menguat 0,49%, dolar Singapura 0,22%, dolar Hong Kong 0,06%, Won Korea Selatan 0,66%, yuan Cina 0,07%, dan ringgit Malaysia 0,16%. Sebaliknya, dolar Taiwan melemah 0,07% bersama peso Filipina 0,05%, rupee India 0,08% dan baht Thailand 0,03%. 

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat hari ini seiring kembalinya sentimen risk on di aset berisiko, terlihat dari penguatan bursa saham. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.000-Rp 15.600 per dolar AS. 

"Sentimen risk on kembali setelah pasar kembali mencerna keputusan hawkish bank sentral Jepang (BoJ) selasa kemarin, hal ini juga menurunkan imbal hasil obligasi AS," kata Lukman dalam risetnya, Kamis (22/12).

Investor sebelumnya mengkhawatirkan langkah hawkish BoJ merupakan sinyal dimulainya pengetatan. Ini membawa kekhawatiran di pasar dan menaikkan imbal hasil obligasi di banyak negara.

BoJ mengambil langkah mengejutkan pasar dengan memperlebar kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC) dari sebelumnya 25 bps menjadi 50 bps. Perubahan ini akan mempengaruhi langkah moneter bank sentral terutama terhadap likuiditas perekonomian. 

Meski demikian, Lukman menyebut kekhawatiran agresivitas BoJ sedikit meredam. Pasar tampaknya mulai melihat langkah BoJ in tidak akan dilanjutkan dengan pengetatan dalam waktu dekat. 

Sementara dari dalam negeri, pasar menantikan pertemuan Bank Indonesia siang ini yang diperkirakan menaikkan bunga antara 25-50 bps. 

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat sentimen risk on di pasar aset berisiko Asia berpeluang ikut mengangkat rupiah. Kurs garuda diperkirakan bisa menguat ke Rp 15.550 pada hari ini, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.600 per dolar AS.

Indeks saham utama Asia terpantau menguat pagi ini. Nikkei 224 Jepang menguat 0,13% bersama Shanghai SE Composite 0,30%, Hang Seng Hong Kong 2,16%, dan Kospi Korea Selaran 0,70%. 

"Nilai tukar regional juga terlihat perlahan menguat terhadap dolar AS. Pasar mungkin merespon rencana Bank Sentral AS untuk memperlambat kenaikan suku bunga acuannya," kata Ariston.

Pasar juga menantikan pertemuan BI hari ini. Kenaikan suku bunga bisa menjadi faktor penahan pelemahan rupiah. Rupiah mendapatkan amunisi karena spread suku bunga acuan BI dengan The Fed bisa melebar lagi

 

Reporter: Abdul Azis Said