Rupiah Loyo Dekati 15.800/US$ Terimbas Lonjakan Kasus Covid-19 di Cina

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah di tengah menguatnya mayoritas mata uang Asia lainnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
29/12/2022, 09.50 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 34 poin ke level Rp 15,753 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah dan aset berisiko hari ini terimbas kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di Cina serta meningkatnya kekhawatiran resesi menjelang tahun baru 2023.

Mengutip Bloomberg, rupiah terus melemah ke arah Rp 15.763 pada pukul 09.25 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 15.719 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang menguat 0,61% bersama dolar SIngapura 0,09%, dolar Hong Kong 0,01%, peso Filipina 0,67%, yuan Cina 0,09% dan baht Thailand 0,38%. Sebaliknya, dolar Taiwan turun 0,05%, won Korea Selatan 0,10%, rupee India 0,01%.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah seiring pelaku pasar yang kembali melakukan asesmen terkait pencabutan kebijakan nol COvid-19 di Cina. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.650-Rp 15.800 per dolar AS.

"Rupiah akan melemah oleh memburuknya sentimen di pasar dengan sell-off pada aset dan mata uang beresiko. Sentimen risk-off ini dipicu oleh ketidakpastian akan kebijakan Covid-19 Cina menyusul lonjakan kasus," kata Lukman dalam risetnya, Kamis (29/12).

Pemerintah Cina berencana untuk mencabut kebijakan karantina terhadap pelancong dari luar negeri yang masuk ke  negara tersebut mulai 8 Januari 2023 Di sisi lain, muncul kekhawatiran pasar terkait kebijakan ini mengingat lonjakan kasus positif baru yang juga terjadi di Cina beberapa pekan terakhir.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said