Ancaman Resesi Membayangi Pertemuan World Economic Forum di Davos

ANTARA FOTO/REUTERS/Denis Balibouse
Pertemuan tahunan World Economic Forum kembali digelar di Davos Swiss mulai Senin (16/1).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
17/1/2023, 09.10 WIB

Ancaman resesi global membayangi pertemuan tahunan para punggawa ekonomi dunia, World Economic Forum di Davos pada Senin (17/1). Mereka menghitung kemungkinan biaya yang ditimbulkan ancaman resesi untuk ekonomi dan bisnis mereka.

Dua pertiga dari kepala ekonom sektor swasta dan publik yang disurvei oleh WEF memperkirakan resesi global mungkin terjadi tahun ini. Sekitar 18% bahkan menganggapnya sangat mungkin terjadi, lebih dari dua kali lipat dari survei sebelumnya yang dilakukan pada September 2022.

Survei WEF  ini mencakup 22 tanggapan dari sekelompok ekonom senior yang diambil dari lembaga internasional. Ini termasuk Dana Moneter Internasional, bank investasi, perusahaan multinasional dan kelompok reasuransi.

"Inflasi tinggi, pertumbuhan yang rendah, tingkat utang yang meningkat, dan lingkungan fragmentasi mengurangi insentif yang dibutuhkan untuk kembali ke pertumbuhan dan meningkatkan standar hidup bagi yang paling rentan di dunia," kata Direktur Pelaksana WEF Saadia Zahidi dalam pernyataan terkait hasil survei dikutip dari Reuters, Selasa (17/1). 

Survei WEF melihat inflasi tinggi masih akan terjadi di Eropa, tetapi kecil kemungkinan terjadi di Cina. Dampak kenaikan harga energi tahun lalu masih akan mempengaruhi banyak perekonomian negara di dunia. Mayoritas ekonom juga  melihat pengetatan kebijakan moneter akan berlanjut  di Eropa dan Amerika Serikat.

Sementara itu, survei terhadap para CEO yang dilakukan oleh PwC dan dirilis di Davos bahkan menggambarkan kondisi yang paling suram sejak auditor ini meluncurkan survei tersebut pada satu dekade lalu. Hasil survei menandai perubahan signifikan dari optimistis pada 2021 dan 2022 menjadi pesimistis. 

Halaman: