Pertamina Gandeng Perusahaan AS untuk Bor 2 Sumur Migas di Blok Rokan
Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator Blok Rokan bekerja sama dengan perusahaan eksplorasi migas asal Amerika Serikat (AS), EOG Resources Internasional. Kerja sama mencakup pengeboran dua sumur migas nonkonvensional di Blok Rokan, yakni Kelok dan Gulamo.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo berharap kerja sama itu dapat mengangkut sumber daya shale gas dan shale oil yang tersimpan di lapisan dalam Blok Rokan. “Tidak main-main, mitra dari Rokan itu salah satu pemain MNK terbesar di Amerika Serikat, EOG,” kata Wahju saat konferensi pers di Kantor SKK Migas Jakarta pada Rabu (18/1).
Shale oil merupakan kandungan organik atau biasa disebut sebagai kerogen yang masih tersimpan di batuan induk dan belum matang, sehingga perlu dipanaskan untuk mendapatkan minyak. SKK Migas telah memasukkan shale oil ke dalam evaluasi migas non-konvensional sebagai cadangan yang prospektif untuk dikembangkan di masa depan.
“Kita akan mengebor dua sumur Gulamo dan Kelok pada April, setelah itu Agustus. Semoga saja kita ramai-ramai bisa ke sana pada saat pengeboran berhasil,” ujar Wahyu.
Pengeboran sumur migas non-konvensional merupakan salah satu upaya untuk mencapai target produksi minyak Blok Rokan yang dipatok oleh Presiden Joko Widodo sebesar 400 ribu barel per hari. Cadangan migas nonkonvensional mayoritas terletak di lapisan yang lebih dalam dan tersimpan di lokasi batuan induk.
Aspek teknologi dan biaya produksi menjadi tantangan untuk mendapatkan migas non-konvensional sehingga membutuhkan kerja sama dengan partner asing.
Pemerintah menargetkan peningkatan produksi minyak Blok Rokan dari 166 ribu barel per hari menjadi 400 ribu barel per hari. Peningkatan produksi harian ini dinilai penting mengingat produksi minyak Indonesia terus menurun sehingga Indonesia terpaksa terus mengimpor minyak dari luar negeri.
Presiden Jokowi pun telah meminta Pertamina untuk memaksimalkan seluruh teknologi untuk memacu produksi agar tambahan produksi bisa segera diwujudkan. "Memang tidak bisa langsung dua kali lipat, tapi sudah saya sampaikan (agar menaikkan produksi)," kata Jokowi di Dumai, Riau seperti disiarkan dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (5/1).