Rupiah Melemah Pagi Ini setelah Menguat Tajam Kemarin

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/1/2023, 09.53 WIB

Ia menilai, pergerakan rupiah hari ini juga akan terpengaruh rilis data ekonomi Eropa terbaru yang menunjukkan sinyal perbaikan. Flash Composite Purchasing Managers' Index (PMI) S&P Global untuk periode Januari di zona euro menunjukkan ekspansi setelah bulan sebelumnya terkontraksi. Ekspansi tersebut pertama kalinya terjadi setelah terus terkontraksi sejak Juni lalu. Data tersebut bisa menjadi sinyal bahwa ekonomi benua biru kemungkinan tidak jatuh sedalam yang diperkirakan pasar sebelumnya.

Pembukaan kembali aktivitas ekonomi Cina juga menjadi optimisme ekonomi global akan bergerak positif. Hal serupa juga dari dalam negeri, dimana pencabutan PPKM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. 

"Optimisme ini memicu pasar masuk kembali ke aset-aset berisiko," kata Ariston.

Analis DCFX Lukman Leong melihat rupiah kemungkinan berkonsolidasi hari ini setelah menguat tajam kemarin. Rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.800-Rp 15.000 per dolar AS.

"Walau sentimen positif masih sangat kuat, namun investor cenderung wait and see menjelang rilis data PDB Amerika Serikat kuartal empat 2022 dan inflasi PCE," kata Lukman dalam catatannya pagi ini. 

Adapun data PDB Amerika Serikat akan dirilis besok, 26 Januari waktu AS, sementara rilis inflasi PCE pada 27 Januari.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said