Rupiah Melemah Pagi Ini, Pasar Khawatir The Fed Kembali Agresif

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Rupiah melemah pagi ini bersama sejumlah mata uang Asia lainnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
9/2/2023, 10.08 WIB

"Dini hari tadi, petinggi the Fed, kolega Powell, Christopher Waller, juga menyatakan bahwa suku bunga bisa dinaikan lagi melebihi ekspektasi bila inflasi masih tinggi karena membaiknya situasi ketenagakerjaan di AS," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Kamis (9/2).

Data ketenagakerjaan yang membaik bisa memicu tekanan inflasi yang lebih lama. Ini artinya, tugas The Fed belum berakhir. Kondisi ketenagakerjaan yang membaik bisa mengiring daya beli menguat. Ini artinya, pengeluaran konsumen yang meningkat akan mendorong inflasi.

Senada, Analis DCFX juga memperkirakan rupiah akan melemah hari ini dengan bergerak di rentang Rp 15.050-Rp 15.150 per dolar AS. Pelemahan rupiah seiring sentimen risk off di bursa saham setelah pasar kembali mencerna pernyataan Powell soal disinflasi tetapi juga menyampaiakn data ketenagakerjaan yang kuat bisa mendorong kenaikan bunga lebih lanjut. 

"Data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini diperkirakan akan naik 3% diharapkan akan memberikan dukungan terbatas pada rupiah," kata Lukman dalam catatannya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said