Nilai tukar rupiah dibuka melemah 13 poin ke level Rp 15.009 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun demikian, rupiah bergerak menguat pagi ini di tengah penantian pasar terhadap data inflasi domestik yang akan dirilis BPS pada pukul 11.00 WIB.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke level Rp 14.985 pada pukul 09.45 WIB, menguat 0,07% dari penutupan akhir pekan lalu.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah pagi ini. Yen Jepang terkoreksi 0,16% bersama dolar Singapura 0,2%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 1,36%, peso Filipina 0,34%, yuan Cina 0,21%, ringgit Malaysia 0,12% dan baht Thailand 0,61%. Sebaliknya, rupee India menguat 0,19% dan dolar Hong Kong stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masiu akan menguat hari ini didorong ekspektasi bank sentral AS, The Fed tak akan lagi agresif mengerek suku bunga. Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support di Rp 14.900-Rp 14.940, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.000 per dolar AS.
"Ekspektasi tersebut juga didukung oleh rilis data ekonomi AS pada Jumat kemarin yang menunjukkan tekanan inflasi yang mulai menurun," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Senin (3/4).
Data inflasi penting yang jadi perhatian utama The Fed menunjukkan kenaikan lebih rendah dari perkiraan pasar sehingga mendukung ekspektasi suku bunga The Fed ke depan. Inflasi inti pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebesar 0,3% pada Februari, kenaikan lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,5% dan di bawah perkiraan pasar 0,4%.
Data itu, menurut Ariston, membantu memberi sentimen positif ke aset berisiko. Beberapa indeks saham utama Asia menghijau pagi ini, dengan Nikkei 225 Jepang dan Shanghai SE Composite kompak menguat 0,44%, Hang Seng Hong Kong stagnan, Taiex Taiwan menguat 0,12%, dan Strait Taimes Singapura 0,57%.
Dari dalam negeri, pasar menunggu rilis inflasi Maret oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini. "Data inflasi yang stabil di kisaran 5% bisa mendukung penguatan rupiah," kata Ariston.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan datar dengan kecenderungan melemah oleh rebound dolar AS. Rupiah berpeluang bergerak di rentang Rp 14.900-Rp 15.100 per dolar AS hari ini.
Lukman melihat investor hari ini masih wait and see menantikan serangkaian data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam, pasar menunggu rilis inflasi Maret, sedangkan dari eksternal, pasar merespons data PMI Manufaktir Cina pagi ini dan PMI manufaktur AS malam hari nanti.