Inflasi Tahunan Cina pada April Hanya 0,1%, Apakah Daya Belinya Lesu?

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cf
Ilustrasi. Inflasi Cina tercatat turun menjadi 0,7% secara tahunan pada Maret, setelah melewati puncaknya baru-baru ini yang sempat mencapai 2,8% pada Sepember.
Penulis: Agustiyanti
11/5/2023, 18.05 WIB

Indeks harga konsumen Cina mencatatkan inflasi 9,1% secara tahunan pada April, paling lambat sejak awal 2023. IHK bulanan bahkan mengalami deflasi sebesar 0,1%, memicu kekhawatiran daya beli yang lesu di negara Tembok Raksasa tersebut. 

Data inflasi ini lebih rendah dari perkiraan. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan, IHK pada bulan lalu mencapai 0,4% secara tahun lalu dan tidak bergerak secara bulanan.

Inflasi inti, yang tidak mencakup komoditas pangan dan energi tetap stabil sebesar 0,7% secara tahunan dan 0,1% secara bulanan.

Inflasi Cina tercatat turun menjadi 0,7% secara tahunan pada bulan lalu, setelah melewati puncaknya baru-baru ini yang sempat mencapai 2,8% pada Sepember. 

Biro Statistik Nasional mencatat, harga layanan naik 1% pada April dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 0,8% dibandingkan Maret. Dorongan terhadap inflasi pada harga layanan berasal dari kjasa perjalanan saat pariwisata domestik pulih, terutama dalam aktivitas transportasi dan rekreasi selama liburan Golden Week.

Indeks harga produsen China, yang mengukur harga yang dibayar oleh grosir, turun 3,6%. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan penurunan 3,2% year-on-year setelah turun 2,5% di bulan sebelumnya.

Data inflasi Cina sangat kontras dengan data Amerika Serikat yang baru dirilis semalam. Inflasi AS pada April mencapai 4,9%, turun setelah The Fed menjinakkan inflasi dengan menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali berturut-turut. 

Indeks harga produsen (PPI) yang mencerminkan harga pabrik atau grosir untuk produk, turun pada laju tercepat sejak Mei 2020 dan turun selama tujuh bulan berturut-turut setelah juga meleset dari ekspektasi dan turun sebesar 3,6%  pada April secara tahunan atau, turun dari 2,5% pada Maret.

Halaman: