HSBC Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tak Sampai 5%, Ada Efek Pemilu

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan 5,3%-5,7%.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
26/5/2023, 16.50 WIB

HSBC memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan mencapai 5% pada tahun ini. Sejumlah faktor membebani pertumbuhan ekonomi, termasuk persiapan Pemilu yang bisa menekan kinerja investasi pada paruh kedua. 

"Tahun ini tampaknya bukan tahun dimana perekonomian tumbuh tinggi, tetapi menunjukkan pemulihan ekonomi yang lebih bertahap," kata Kepala Ekonom HSBC untuk India dan Indonesia Pranjul Bhandari dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (26/5).

Ia menyebut, perekonomian cenderung stabil pada paruh kedua alih-alih meningkat. Konsumsi dan investasi diperkirakan melambat mendekati penyelenggaran Pemilu. 

Pelaku usaha dan investor cenderung wait and see untuk menanamkan modalnya sehingga investasi tertahan pada periode menjelang Pemilu. Meski demikian, Pranjul mengakui sulit mengukur seberapa besar perlambatannya. Menurutnya, fenomena tersebut wajar dan turut dialami negara lain yang menggelar Pemilu.

Di sisi lain, Pranjul juga menyebut tantangan tahun ini sebetulnya bukan hanya persiapan Pemilu. Perekonomian Indoneia juga terbebani oleh tiga faktor lainnya, yakni perekonomian global yang melemah, pengetatan kebijakan moneter dan ruang fiskal yang terbatas.

"Sulit untuk mengatakan seberapa besar pelemahan itu yang dikarenakan Pemilu dan dan berapa besar karena faktor lainnya, karena Itu semua (empat faktor pelemahan) terjadi bersama-sama," kata Pranjul.

Meski demikian, Pranjul optimistis jika melihat prospek ekonomi Indonesia tahun depan. Pertumbuhan ekonomi kemungkinan lebih tinggi seiring membaiknya prospek ekonomi global. Banyak bank sentral juga kemungkinan mulai melonggarkan kebijakan moneter tahun depan sehingga menjadi katalis positif bagi perekonomian. 

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan 5,3%-5,7%. Meski demikain, Pranjul menilai sulit untuk membawa perkeonomian tahun depan tumbuh hingga batas atas target.

Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini antara 4,5%-5,3%. Perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi tetap membaik hingga kuartal kedua, sebagaimana tecermin pada pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, dan kenaikan keyakinan konsumen. Kinerja ekspor pada April 2023 juga kuat di tengah membaiknya perekonomian global. 

Pertumbuhan global juga diperkirakan lebih baik dari perkiraan semula menjadi 2,7%. "Ditopang oleh pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang lebih kuat, Cina tumbuh lebih baik didorong oleh pembukaan ekonomi pascapandemi Covid-19. Prospek ekonomi India juga meningkat didukung oleh permintaan domestik yang kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (25/5).

 

Reporter: Abdul Azis Said