Bank Indonesia: The Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Langsung Menguat

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing
3/11/2023, 12.42 WIB

Keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), menahan suku bungan acuan pada Rabu lalu berdampak pada nilai tukar mata uang dunia. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut rupiah langsung menguat imbas keputusan tersebut. 

Penguatan rupiah juga ditopang koordinasi erat antar otoritas moneter dan fiskal domestik. "Koordinasi dilakukan di tingkat menteri, direktur jenderal hingga tingkat departemen. Hampir setiap minggu terus koordinasi sangat erat," ucap Perry, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (3/11).

Sebagai informasi, hingga pukul 12.15 WIB hari ini, rupiah terpantau menguat 0,56% ke level Rp 15.767 per dolar AS. Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell sebelumnya mengakui kondisi keuangan bagi bisnis dan rumah tangga akan menjadi lebih ketat dengan tingkat suku bunga yang tinggi saat ini.

nilai tukar rupiah menguat ke level rp 15871 per dolar as selasa 24 oktober 2023

The Fed masih mempertimbangkan lebih lanjut untuk menaikkan biaya pinjaman meskipun perekonomian AS mengalami perkembangan yang positif. Sebelumnya mereka mempertahankan suku bunga acuan pada level sekitar 5,25% hingga 5,50%.

Powell juga menyatakan bahwa suku bunga pasar harus tetap tinggi secara konsisten. Hal itu demi menahan laju kenaikan inflasi dan mempengaruhi keputusan kebijakan moneter di masa yang akan datang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Zahwa Madjid