Cina, AS dan Jepang Jadi Negara Tujuan Ekspor Barang Terbesar RI

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Suasana bongkar muat kontainer pada kapal kargo di dermaga Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/1/2024). Pemerintah menargetkan ekspor non migas Indonesia pada tahun 2024 tumbuh 2,5 hingga 4,5 persen dengan mengembangkan pasar baru non tradisional dan beberapa komoditas menjadi andalannya.
16/1/2024, 12.52 WIB

Cina, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menjadi negara utama tujuan ekspor terbesar Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat, tiga negara tersebut telah menyumbang porsi terbesar dari total ekspor Indonesia pada tahun 2023. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa ekspor Indonesia ke Cina berkontribusi sebesar 25,09% terhadap keseluruhan ekspor barang pada tahun 2023.

“Dengan komoditas yang paling banyak di ekspor ke Cina adalah feronikel dengan nilai US$ 14,95 miliar atau mencakup 23,02% dari seluruh ekspor ke Cina,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1).

Selanjutnya AS, dengan nilai ekspor US$ 23,25 miliar atau 8,98% dari keseluruhan ekspor. Negara ini paling sering membeli new pneumatic tyres. “Ini adalah ban dengan tekanan terbuat dari karet, [jumlahnya] 896,6 juta 3,08% dari total ekspor ke AS,” ujarnya.

Sementara ekspor ke Jepang mencapai US$ 20,79 miliar atau sekitar 8,03% dari keseluruhan ekspor barang 2023. Komoditas yang paling sering di ekspor adalah bituminous coal atau bahan bakar padat dari batu bara senilai US$2,01 miliar atau mencakup 9,69% dari total ekspor ke Jepang.

Negara dengan ekspor terbesar lainnya adalah India sebesar US$ 20,29 miliar atau berkontribusi sekitar 7,84% terhadap keseluruhan ekspor barang dan Filipina dengan nilai US$ 11,04 miliar atau berkontribusi 4,27%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid