BYD Cina Investasi Rp 20,3 T untuk Produksi Kendaraan Listrik di RI

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan usai menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11).
20/1/2024, 04.03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, bahwa perusahaan mobil listrik asal Cina, Build Your Dreams (BYD) akan berinvestasi sebesar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 20,3 triliun (kurs Rp 15.614 per dolar AS) ke Indonesia.

Rencananya, dana tersebut untuk menambah kapasitas produksi kendaraan listrik BYD sebanyak 150 ribu unit per tahun dalam industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dalam negeri.

Airlangga berharap, realisasi investasi BYD  dapat dilakukan dalam waktu atau tidak terlalu lama agar produk-produk BYD dapat segera mendiversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia.

“Tentu saya berharap, ini merupakan penguatan dari era kendaraan listrik dan ekosistem ramah lingkungan. Pemerintah juga mendorong BYD Indonesia untuk dapat meningkatkan lokal konten sehingga dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi baik backward maupun forward linkage,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/1).

Selain itu, pemerintah juga mendorong insentif Bea Masuk impor Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai roda empat sebesar 0% dalam bentuk Completely Built Up dan Completely Knocked Down.

"Kemudian memberikan insentif PPnBM untuk KBLBB roda empat, sehingga mempercepat mobil listrik di Indonesia," kata Airlangga.

Pengguna Mobil Listrik Naik

Hal ini untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Sepanjang 2023, penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit dan ekspor mobil listrik sebanyak 1.504 unit. Sementara penjualan mobil hybrid tahun 2023 mencapai 54.656 unit dan ekspornya mencapai 27.710 unit.

Disamping untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, menurut Airlangga, industri otomotif atau alat angkutan merupakan salah satu penyumbang besar dalam perekonomian nasional.

Pengembangan tersebut mendorong pertumbuhan industri alat angkutan terus positif. Tercatat selama sepuluh kuartal berturut, industri alat angkut tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 7,31% yoy pada kuartal III tahun 2023.

Airlangga menyebut, industri otomotif di Indonesia didukung oleh 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dengan total kapasitas produksi bisa mencapai 2,35 juta unit per tahun.

"Saat ini, produksi kendaraan bermotor roda empat untuk domestik mencapai sekitar 1 juta unit dan ekspor mendekati 500 ribu unit. Industri otomotif juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta tenaga kerja, mulai dari rantai pasok otomotif tier-1 sampai tier-3," kata dia.

Reporter: Zahwa Madjid