Prabowo Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Danai Makan Siang Gratis

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/rwa.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyapa warga usai berziarah ke makam ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Prabowo juga berziarah ke makam ibunya Dora Marie Sigar di TPU Tanah Kusir.
16/2/2024, 15.42 WIB

Prabowo Subianto berencana memangkas subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mendanai program makan siang gratis bagi anak-anak dan ibu hamil. Program ini merupakan janji kampanye Prabowo dalam proposal kebijakan pertamanya.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Eddy Soeparno menyampaikan, bahwa pemerintahan Prabowo mempertimbangkan untuk menyesuaikan subsidi energi untuk dua hingga tiga bulan ke depan setelah Prabowo mulai menjabat sebagai presiden pada Oktober 2024 mendatang.

Edy menyebut, sekitar 80% dari Rp 350 triliun atau sekitar Rp 280 triliun anggaran yang dikeluarkan pemerintah, digunakan untuk subsidi solar dan LPG 3 kg. Namun dari subsidi tersebut, ada yang tidak tepat sasaran karena mengalir ke masyarakat kelas menengah hingga atas.

"Jadi, kami akan menyesuaikan subsidi energi dengan jumlah subsidi yang ada. Tapi mungkin ini tidak akan terjadi dengan sangat cepat," kata Edy dalam interview dengan Bloomberg TV dikutip Jumat (16/2).

Tanggapan Prabowo Soal Makan Siang Gratis

Pada awal Februari lalu, Prabowo turut menanggapi suara-suara negatif terhadap program kampanye makan siang dan susu gratis yang diajukannya. Dia menyebut, orang yang tidak setuju dengan program tersebut merupakan pihak yang tidak cinta tanah air.

"Yang tidak setuju anak Indonesia dikasih makan siang gratis, kebangetan. Menurut saya, itu orang yang tidak waras dan tidak cinta tanah air," kata Prabowo saat memberikan orasi di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (10/2).

Selain itu, dia juga mewanti-wanti kepada seluruh politikus yang ingin menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran untuk sepaham dengan program makan siang dan susu gratis. "Siapa yang mau masuk kabinet, kalau mau jadi menteri saya harus setuju dengan makan siang dan susu gratis," ujar Prabowo.

Tidak Menggunakan Anggaran Bansos

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, memastikan bahwa program makan siang gratis tidak akan menggunakan anggaran bantuan sosial (bansos) jika mereka memenangi Pilpres 2024.

"Dana ada, dan bakal ada dan ini bukan dari anggaran bansos, anggaran bansos yang Rp 500 triliun tahun depan, itu tetap bansos. Kita tidak kan ambil uang bansos untuk ini," kata Hasyim dikutip dari Antara, Jumat (22/12/23).

Dia menyebut, anggaran yang dibutuhkan dalam program makan siang gratis mencapai Rp 450 triliun per tahun. Program ini menargetkan makan siang gratis bagi 82,9 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Viva Yoga Mauladi menambahkan, bahwa program makan siang dan susu gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian.

"Ini punya sisi dampak ekonomi, terutama dari sisi pasokan bahan baku dan penciptaan lapangan pekerjaan baru. Karena akan berdampak langsung pada masyarakat di sekitar.” kata Viva.

Dorong Perputaran Ekonomi RI

Nantinya, program ini dilaksankan di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, para produsen makanan seperti daging, sayuran, telur hingga susu terlibat dalam mempersiapkan makanan tersebut yang nantinya mendorong perputaran ekonomi di ranah pedagang pangan seluruh di Indonesia.

Tidak hanya perputaran ekonomi dan perbaikan gizi warga, menurut Viva, program ini juga akan membuka lapangan kerja baru. Sebab, UMKM di bidang pangan akan tumbuh besar dan butuh tenaga kerja tambahan. Menurut Viva, program serupa pernah diberlakukan di negara lain.

Berdasarkan data World Food Programme (WFP), terungkap bahwa setiap 100.000 anak yang diberi makan akan menciptakan sebanyak 1.377 lapangan kerja baru.

Artinya, jika Prabowo-Gibran menargetkan 82 juta anak yang mendapatkan makan siang gratis pada 2029, maka setidaknya akan tersedia 1,3 juta lapangan kerja baru dari program ini.

"Saya yakin, sektor kesehatan warga, ketahanan pangan hingga perekonomian akan menerima manfaat dari program susu dan makan siang gratis ini," kata dia.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari