Prabowo Akan Atur Subsidi Energi Agar Tepat Sasaran dan Menghemat APBN

Katadata/Hufaz Muhammad
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memberikan salam usai memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (14/2).
19/2/2024, 09.26 WIB

Pasangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana untuk mengevaluasi pemberian subsidi energi ke masyarakat agar lebih tepat sasaran. Dengan begitu, dapat menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno Eddy setelah beredar kabar bahwa pemerintahan Prabowo akan memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mendanai program makan siang gratis.

Eddy menekankan, bahwa Prabowo akan mengevaluasi pemberian subsidi energi yang saat ini justru dinikmati kalangan mampu, agar lebih tepat sasaran dan tertuju bagi mereka yang berhak menerimanya seperti masyarakat miskin dan usaha mikro kecil menengan (UMKM).

"Yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya. Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran,” ujar Eddy dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/2).

Eddy menjelaskan, bahwa 80% alokasi subsidi energi pada 2023 dan 2024 justru dinikmati oleh mereka yang tidak berhak menerimanya seperti masyarakat yang mampu dan juga industri. Ia mengatakan pada 2023, subsidi untuk Petralite dan LPG sebesar Rp 500 triliun dan Rp 350 triiun pada 2024.

"Bagaimana cara mengaturnya? Yaitu dengan menyempurnakan data penerimanya dan diperkuat dengan payung hukum yang menegaskan kriteria masyarakat yang berhak menerima subsidi ini, termasuk soal sanksi bagi mereka yang melanggarnya,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid