Kementerian ESDM melaporkan realisasi subsidi energi mencapai Rp 159,6 triliun pada 2023. Nilai itu melampaui target yang ditetapkan. Subsidi ini dialokasikan ke BBM, listrik dan LPG.
Kementerian ESDM telah menyiapkan subdisi energi sebesar Rp 186,9 triliun pada 2024. Ada yang digunakan untuk subsidi BBM, subsidi LPG dan subsidi listrik.
Kementerian ESDM memastikan pemerintah tidak akan menggeser subsidi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT) demi mempercepat proses transisi energi.
Anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp 329 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran tersebut disiapkan untuk menjaga stabilitas harga energi.
Pemerintah mengalokasikan subsidi energi pada tahun ini mencapai Rp 339,6 triliun, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu yang menembus Rp 500 triliun.
Pemerintah tengah berupaya agar penyaluran subsidi energi di sektor BBM, listrik, hingga elpiji 3 kg dapat tepat sasaran dan hanya dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Kementerian Keuangan memperkirakan realisasi kompensasi dan subsidi energi akan melampaui pagu anggaran tahun ini Rp 502 triliun meski harga BBM sudah dinaikkan.
Kementerian ESDM memastikan kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar akan ditambah untuk menjamin ketersediaannya bagi masyarakat hingga akhir tahun ini.
Bank Dunia menyarankan pemerintah Indonesia untuk mengurangi lebih besar subsidi BBM dan mengalihkannya untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang lebih signifikan mengurangi kemiskinan.
Pemerintah sempat khawatir subsidi dan kompensasi energi membengkak menjadi Rp 698 triliun meski harga BBM sudah naik karena konsumsi yang diperkirakan melampaui kuota.