Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, banyak negara-negara Eropa sudah mulai menerapkan berbagai kebijakan terkait pengelolaan perubahan iklim, termasuk arah kebijakan investasi untuk investor korporat dan sektor keuangan.
"Dari sisi pembiayaan di sektor keuangan, banyak investor Eropa yang mencari instrumen investasi yang juga dikaitkan dengan pembangunan hijau," kata Suahasil dalam keterangan resmi dikutip Senin (25/3).
Hal itu diutarakan Suahasil ketika bertemu para investor surat utang negara (SUN) Indonesia di di Eropa. Pertemuan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja yang berlangsung pada 13-19 Maret 2024.
Dia juga menyampaikan bahwa hampir semua investor menyampaikan perhatiannya terkait arah kebijakan Indonesia dalam hal pengelolaan perubahan iklim, ekonomi hijau, kebijakan Environmental, Social, and Governance (ESG), serta rencana pemerintah Indonesia dalam hal investasi hijau.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki komitmen dan inisiatif yang besar dalam pengelolaan isu perubahan iklim. “Pada saat Keketuaan Indonesia dalam G20, isu ini diangkat oleh Indonesia hingga menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen global,” kata Suahasil.
Dari sisi domestik, berbagai inisiatif juga telah dilakukan Indonesia untuk mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) serta target Net Zero Emission antara lain melalui berbagai infrastruktur hijau, pengembangan Just Energy Transition Partnership (JETP), Energy Transition Mechanism (ETM), serta pengembangan pasar karbon domestik.
“Penerbitan obligasi negara tematik untuk pembiayaan APBN Indonesia saat ini juga semakin fleksibel, termasuk pengembangan instrumen pembiayaan yang didasari oleh proyek ekonomi hijau,” ujar dia.
Dia mengatakan, pencapaian target pertumbuhan dan pengelolaan lingkungan merupakan kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Isu tersebut menjadi isu sentral pada diskursus global, baik itu dalam tataran bilateral maupun multilateral.
“Berbagai komitmen dan inisiatif Indonesia dalam isu ini menunjukan bahwa Indonesia sudah berani maju di depan. Hal ini yang perlu terus kita sampaikan kepada masyarakat internasional, termasuk kepada investor-investor pasar keuangan global,” katanya.
Fundamental Ekonomi RI Tetap Kuat
Selain itu, Suahasil juga menjelaskan mengenai kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dan investasi para investor di Indonesia yang masih aman. Namun pasca pandemi, investasi investor domestik telah membuat porsi kepemilikan investor asing dalam instrumen SUN saat ini menurun.
"Tetapi kita masih membutuhkan keterlibatan investor asing, antara lain untuk pembiayaan eksternal APBN, sumber investasi, serta sebagai sumber capital inflow bagi pasar keuangan domestik,” ujarnya.
Menurutnya, penjelasan mengenai pencapaian makro dan fiskal Indonesia dapat diterima dengan baik oleh para investor. Di sisi lain, para investor juga menyampaikan perhatian utama mereka terhadap Indonesia.
“Antara lain terkait proyeksi pertumbuhan, arah perkembangan investasi, pengembangan pasar keuangan domestik, serta terkait pergerakan nilai tukar rupiah,” kata dia.
Lebih lanjut, Suahasil mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup resilien pascapandemi. Reformasi struktural yang dilakukan pemerintah juga telah mulai menunjukan hasil.
“Cerita-cerita sukses Indonesia ini harus terus diutarakan kepada khalayak global. Tidak hanya untuk menjaga kepercayaan para investor terhadap Indonesia, tetapi juga untuk menunjukan betapa besarnya negara tercinta kita ini dalam kancah global,” ujarnya.