Investor Was-was Kebijakan Bank Sentral AS The Fed, Rupiah Diprediksi Melemah
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah kembali melemah terhadap dolar AS pada hari ini (26/11). Salah satu faktornya yakni investor memantau risalah pertemuan bank sentral Amerika The Fed.
“Rupiah diperkirakan berkisar Rp 15.800 - Rp 15.950 per dolar Amerika,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Selasa (26/11).
Dia menjelaskan salah satu sentimen rupiah yakni investor mengantisipasi risalah pertemuan The Fed malam ini. Bank sentral Amerika ini diperkirakan menyinggung pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan atau Menkeu yang dikenal cenderung memilih kebijakan ketat atau hawkish.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,26% ke level Rp 15.922 per dolar AS.
Analis pasar keuangan Ariston Tjendra juga memproyeksikan rupiah melemah hari ini (26/11). Ariston mengatakan indeks dolar AS bergerak menguat pagi ini di level 107,35.
Pelemahan rupiah juga dipengaruhi pernyataan Presiden Amerika terpilih Donald Trump yang akan menaikan tarif impor terhadap Cina, Kanada, dan Meksiko. “Ini bisa menjadi pendorong penguatan dolar AS. Pernyataan ini seakan memulai perang dagang Amerika dengan negara lainnya,” kata Ariston.
Selain itu, ada sentimen negatif dari konflik Timur Tengah yang membuat dolar AS menguat.
“Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 15.900 - Rp 15.950 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.820 per dolar AS,” ujar Ariston.