Inflasi AS Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat Terbatas

rupiah, rupiah menguat
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi. Kurs upiah menguat tipis 0,09% ke level 16.436 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (13/3).
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
13/3/2025, 10.27 WIB

Nilai tukar rupiah menguat tipis  0,09% ke level 16.436 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (13/3). Analis memproyeksikan rupiah hari menguat terbatas imbas data inflasi harga konsumen Amerika Serikat yang menurun pada Februari dan mendorong pelemahan dolar AS.

“Rupiah diperkirakan akan datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS yang masih dalam tekanan setelah data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Kamis (13/3). 

Namun, Lukman mengungkapkan saat ini masih ada kekhawatiran terhadap perang dagang global. Selain itu juga kekhawatiran ekonomi domestik yang lemah akan membatasi penguatan yang lebih lanjut. 

“Rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp 16.400 per dolar AS hingga Rp 16.500 per dolar AS,”  ujar Lukman.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah tipis 1 poin ke level 16.453 per dolar AS. Namun, rupiah bergerak menguat ke level 16.436 per dolar AS hingga pukul 10.15 WIB. 

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menjelaskan, inflasi tahunan AS pada Februari yang tercatat sebesar 2,8%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3%. Menurut dia, tingkat inflasi yang lebih rendah membuka ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS kembali. 

“Ekspektasi ini bisa memberikan tekanan ke dolar AS,” ucap Ariston.

Namun, Ariston mengatakan pasar masih mewaspadai ancaman perang dagang. Hal ini dikarenakan Presiden AS Donald Trump masih menebar ancaman kenaikan tarif ke negara-negara Eropa.

“Hari ini , rupiah mungkin menguat ke arah Rp 16.400 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.480 per dolar AS,” kata Ariston. 

Amerika Serikat mencatatkan inflasi harga konsumen pada Februari 2025 sebesar 0,2% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,5%. Penurunan inflasi terjadi di tengah rencana kenaikan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, biaya tempat tinggal naik 0,3%, lebih rendah dibandingkan Januari. Inflasi tempat tinggal secara tahunan yang mencapai 4,2% adalah yang terkecil sejak Desember 2021.  Inflasi makanan dan energi tercatat 0,2%, sedangkan harga kendaraan bekas naik 0,9% dan pakaian jadi naik 0,6%. 

Reporter: Rahayu Subekti