Rupiah Berpotensi Menguat, The Fed Diperkirakan Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Petugas menghitung uang rupiah di Kantor Cabang BNI Pasar Baru, Jakarta, Senin (27/10/2025). Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen sebagai upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi.
29/10/2025, 10.12 WIB

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (29/10). Hal itu terjadi di tengah penguatan ekspektasi terhadap Bank Sentral AS alias The Fed yang akan memangkas suku bunga acuannya pada Oktober 2025.

“Harapannya rupiah kembali terapresiasi ke rentang tengah Rp 16.580 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana pada Katadata.co.id, Rabu (29/10).

Fikri mengungkapkan ada kemungkinan The Fed menurunkan suku bunganya hingga 25 bps. Hasil pertemuan The Fed akan diumumkan pada sore ini atau Kamis (30/10) waktu Indonesia.

“Meningkatnya interest rate differential Fed Fund Rate dan BI-Rate diharapkan mendorong ketertarikan terhadap aset di Indonesia,” ujar Fikri.

Meski diprediksi menguat, berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada pagi ini dibuka melemah pada level Rp 16.616 per dolar AS. Level ini melemah 8 poin atau 0,05% dari penutupan sebelumnya.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga memproyeksikan penguatan rupiah. Ia memprediksi rupiah akan berada di level Rp 16.550 per dolar AS hingga Rp 16.650 per dolar AS.

Selain keputusan The Fed, kondisi geopolitik antara Cina dan AS juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Lukman mengatakan risiko tensi perdagangan antara AS dan Cina mulai mereda.

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah risk on oleh antisipasi hasil positif dari perundingan dagang Cina dan AS,” kata Lukman. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti