Sebanyak 120 pengungsi etnis Rohingya mendarat di Pelabuhan Pabrik Pupuk ASEAN di Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021) dini hari. Sebelumnya mereka terombang-ambing di tengah laut selama sebulan di dekat perairan Aceh. Perahu mereka rusak saat ditarik oleh KRI Parang milik TNI Angkatan Laut.
Di bawah guyuran hujan deras, tujuh laki-laki, 62 perempuan, dan 51 anak-anak, disemprot dengan disinfektan setibanya di pelabuhan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
Dikutip dari BBC.com, Wali Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Suaidi Yahya, mengatakan akan menampung para pengungsi untuk sementara, diperkirakan 10 hari di Lhokseumawe untuk menjalani karantina. "Lebih cepat lebih baik, sebelum dipindahkan ke Medan," kata Suaidi Yahya.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Petugas menggiring kapal pegungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
Pengungsi etnis Rohingya menunggu di atas kapal saat proses evakuasi oleh TNI AL ke Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Pengungsi etnis Rohingya membantu temannya saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya menunggu di atas perahunya sebelum proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya berjalan menuju bus saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya berjalan menuju bus saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Lhokseumawe membawa anak pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Sy
ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
Petugas memeriksa suhu tubuh para pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi oleh TNI AL di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Rahmad/nym.
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya menunggu di dalam bus saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu (25/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.