Menyoal Investasi Hulu Migas Indonesia yang Kalah dari Malaysia

123rf.com/Vasyl Yakobchuk
Ilustrasi. Petronas berhasil menggaet 250 perusahaan global untuk mengikuti lelang blok migas.
5/3/2021, 18.36 WIB

Kenaikan harga minyak mentah dunia hingga ke menembus US$ 60 per barel pada bulan lalu akan menjadi momentum kenaikan iklim investasi industri ini. "Migas akan terus dieksplorasi dan diproduksi, energi terbarukan adalah pelengkap," ujar praktisi hulu migas Tumbur Parlindungan.

Sebelumnya, lembaga kajian yang berbasis di Amerika, Fraser Institut, pada 2018 lalu mengelompokkan Indonesia ke dalam 10 negara yang memiliki iklim investasi migas terburuk. Yang berada di posisi atas adalah Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Mesir, dan Mozambik. 

Survei itu melibatkan 256 responden di 80 negara. Kesepuluh negara yang tidak menarik untuk investasi tersebut adalah Venezuela, Yaman, Tasmania, Victoria, Libya, Iraq, Ekuador, New South Wales, Bolivia, dan Indonesia.

Ilustrasi blok migas. (Pertamina Hulu Energi)

Lelang Wilayah Kerja Migas RI

Sebagai informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun ini berencana melelang 10 wilayah kerja (WK) migas. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji  sebelumnya mengatakan pemerintah akan memberikan fleksibilitas pada lelang kali ini. 

Investor nantinya dapat memilih jenis kontrak untuk mengembangkan wilayah kerja migasnya. “Yang sebelumnya hanya gross split, bisa menjadi cost recovery, dan bentuk lainnya,” kata Tutuka. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak investasi di sektor tersebut.

Grafik Databoks di bawah ini menunjukkan jumlah lelang blok migas yang pemerintah tawarkan dan yang laku. 

Saat disingung kembali mengenai persiapan lelang dan upaya menggaet investor, Tutuka meminta untuk menanyakan hal tersebut ke Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Mustafid Gunawan. "Kontak Pak Mustafid ya. Saya sedang sibuk sekali," ujarnya kepada Katadata.co.id

Namun, Mustafid belum memberikan respon saat ditanya perihal progres lelang blok migas. Kesepuluh blok migas yang rencananya akan ditawarkan tersebut terdiri dari lima wilayah kerja migas reguler dan lima wilayah kerja hasil studi bersama

Secara total, potensi sumber daya dari 10 wilayah kerja itu mencapai 3,4 miliar barel minyak dan lima triliun kaki kubik gas. Untuk penawaran secara reguler terdiri dari: 

1. WK Merangin III yang berlokasi di Sumatera Selatan dan Jambi (di darat atau onshore). 
2. WK Sekayu yang berlokasi di Sumatera Selatan (onshore). 
3. WK North Kangean berlokasi di Jawa Timur (di laut atau offshore). 
4. WK Cendrawasih berlokasi di Papua (offshore). 
5. WK Mamberamo berlokasi di Papua (onshore dan offshore). Berikutnya, untuk wilayah kerja yang ditawarkan secara langsung terdiri dari:

Berikutnya, untuk wilayah kerja yang ditawarkan secara langsung terdiri dari: 

1. WK West Palmerah yang berlokasi di Sumatera Selatan dan Jambi (onshore). 
2. WK Rangkas yang berlokasi di Jawa Barat dan Banten (onshore) 
3. WK Liman berlokasi di Jawa Timur (onshore).  
4. WK Bose berlokasi di NTT (onshore dan offshore)  
5. WK Maratua II yang berlokasi di Kalimantan Utara (onshore dan offshore).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan