Rujuk Partai Demokrat dan PDIP di Tengah Penentuan Cawapres?

123RF.com/Lightwise
Ilustrasi rekonsiliasi PDIP dan Partai Demokrat.
24/6/2023, 10.00 WIB
  • Ketegangan antara PDIP dan Partai Demokrat mulai melunak.
  • Partai Demokrat dan PDIP memiliki kepentingan yang berbeda dalam pemilihan anggota legislatif pada 2024.
  • Partai Demokrat bermanuver untukmemperkuat daya tawarnya terkait penentuan bakal cawapres.

Bersitegang hampir dua dekade, tanda rekonsiliasi kini terlihat antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Perdamaian ini terjadi di tengah panasnya kursi bakal calon wakil presiden untuk pemilihan presiden 2024 yang akan diusung koalisi masing-masing. 

Rekonsiliasi tampaknya akan mengerucut ke pemulihan hubungan antar pendiri kedua partai, yaitu Susilo Bambang Yudhono dan Megawati Soekarnoputri. Hubungan keduanya merenggang setelah berhadapan dalam Pilpres 2004.

Padahal, saat Megawati menjadi presiden pada 2001 hingga 2004, SBY merupakan menteri koordinator politik dan keamanan. SBY lalu mengundurkan diri dari jabatannya untuk maju sebagai calon presiden dari kubu yang ia dirikan, Partai Demokrat. 

Awal pekan ini, SBY menceritakan mimpinya yang cukup panjang. Dalam mimpinya, presiden keenam RI ini pergi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perjalanan ini menggunakan kereta bersama presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, serta presiden kedelapan Indonesia. 

Kisah perjalanan itu berawal dari kedatangan Jokowi ke rumah SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Baret. Mereka berdua pergi menjemput Megawati di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat.

Lalu, tiga pemimpin Indonesia tersebut pergi ke Stasiun Gambir, Jawa Pusat, untuk menemui presiden kedelapan yang sudah tiba lebih awal. Presiden kedelapan, yang akan terpilih pada Pilpres 2024, ini telah membelikan tiket untuk naik kereta api Gajayana.

Ketika menunggu kereta menuju Malang, Jawa Timur, itu mereka berbincang-bicang santai sambil menyeruput kopi. "Setelah itu, kami naik kereta api, siap berangkat ke tujuan," kata SBY pada akun Twitter-nya, Senin (19/6). "Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat."

SBY menulis, mereka kemudian berpisah di Surakarta, Jawa Tengah. Jokowi kembali kediamannya di kota yang pernah ia pimpin antara 2005 dan 2012 itu. SBY bertolak ke kampung halamannya di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menggunakan bus. Megawati menetap di kereta untuk melanjutkan perjalanan menuju makam ayahnya, Presiden ke-1 Soekarno, di Blitar, Jawa Timur.

Cuitan SBY terkait mimpinya tersebut muncul menjelang pengumuman bakal cawapres untuk capres Anies Basedan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini terdiri dari Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Puan Maharani bertemu AHY (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.)

Politik Rekonsiliasi AHY-Puan

Rekonsiliasi antara Partai Demokrat dan PDIP berawal dari kehadiran nama AHY dalam daftar bakal cawapres potensial yang akan diusung oleh partai banteng. Sebelumnya, Megawati telah menunjuk kadernya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden dalam pilpres 2024.

Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP Puan Maharani sempat mengatakan, PDIP mempertimbangkan sejumlah politisi selain AHY, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pernyataan tersebut bermuara ke pertemuan antara AHY dan Puan, yang menandai babak baru dalam hubungan antara kedua partai setelah berselisih hampir dua dekade. Putra SBY dan putri Megawati itu bertemu di Hutan Kota Plataran, Jakarta Pusat, pada 18 Juni 2023, sehari sebelum cuitan SBY terkait mimpinya.

Dalam pertemuan tersebut, AHY dan Puan sepakat untuk terus melakukan pertemuan antarpartai. Menurut AHY, obrolannya dengan Puan yang berlangsung satu jam itu membahas hubungan kedua partai yang berjalan tidak baik terutama sejak 2004.

Mantan personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu berharap pertemuan ini membuka ruang dialog dan memfasilitasi pencarian solusi di tengah perbedaan posisi partai. Keduanya juga membahas pemilihan umum alias Pemilu 2024.

“Untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” kata AHY setelah bertemu dengan Puan di Jakarta Pusat.

Partai Demokrat dan PDIP cenderung bertukar peran sejak 2004. Ketika Partai Demokrat tengah berkuasa pada masa pemerintahan SBY antara 2004 dan 2014, PDIP mengambil posisi sebagai oposisi di Dewan Perwakilan Rakyat. Sebaliknya, Partai Demokrat mengambil posisi penentang pemerintah ketika PDIP berkuasa pada masa pemerintahan Jokowi dari 2014 sampai 2024.

Untuk pilpres 2024, kedua partai politik ini kembali bersaing. Partai Demokrat tergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di sisi lain, PDIP untuk mengusung kadernya, Ganjar.

Menurut peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal, pertemuan antara AHY dan Puan baru menunjukkan “penjajakan” untuk mencairkan kembali hubungan yang sempat dingin.

Rekonsiliasi baru akan benar-benar terjadi setelah SBY dan Megawati berbicara langsung. “Pertemuan dua tokoh ini sebenarnya yang menandakan rekonsiliasi terjadi atau belum,” kata peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS pada Jumat (23/6).

Nicky menambahkan, Partai Demokrat dan PDIP memiliki dua kepentingan yang berbeda dalam pemilihan anggota legislatif pada 2024. Di satu sisi, Partai Demokrat ingin memenangkan 15% pangsa suara secara nasional. Di sisi lain, PDIP ingin memenangkan pemilihan untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut atau tri-gol (hat-trick).

SBY dan Megawati terakhir bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 atau KTT G20 di Bali pada November 2022. Keduanya sempat duduk di satu meja yang sama saat acara makan malam.

Deklarasi Relawan Anies (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU)

Manuver AHY

Menurut dosen Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, pertemuan AHY-Puan mengindikasikan manuver Partai Demokrat yang memperkuat daya tawarnya terkait penentuan bacawapres di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Itu menjadi poin penting strategi Partai Demokrat untuk mendekat, bertemu, bersilaturahmi, dan bersahabat dengan PDIP,” kata eks staf khusus ketua DPR pada Jumat (23/6).

Manuver ini muncul setelah terdapat indikasi bakal cawapres Anies akan berasal dari luar partai-partai anggota koalisi. Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat menjadi salah satu calon potensial yang dipertimbangkan mendampingi Anies.

Namun, Ujang menambahkan, terdapat indikasi AHY akan menjadi bacawapres untuk Anies berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari sumbernya.

Hanya berselang antara dua dan tiga hari sejak pertemuan AHY-Puan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan telah menentukan bacawapres yang akan diusung. Namun, koalisi yang menguasai 28,3% kursi di DPR itu berencana untuk mengumumkannya setelah Anies menunaikan haji.

Ibadah tahunan para muslim ini akan berlangsung antara 26 Juni dan 1 Juli 2023 di sejumlah kota di Arab Saudi. Anies telah bertolak ke pusat ibadah muslim itu pada Kamis lalu. AHY melepas Anies di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Sama-sama menggunakan kemeja putih, keduanya sempat menghabiskan waktu untuk bertukar cerita sambil menikmati kopi di tengah kehadiran anggota keluarga masing-masing.

“Di bandara tadi, saya dan para sahabat juga meyakinkan kepada Mas Anies bahwa tim koalisi akan terus bekerja bersama selama beliau beribadah di tanah suci nanti. Sehingga, beliau bisa benar-benar fokus dalam menjalankan ibadahnya,” tulis AHY di Instagramnya

Menurut Nicky, komunikasi antara Partai Demokrat dan PDIP akan mendorong kamp pengusung Anies untuk memberikan pertimbangan khusus ke AHY sebagai bacawapres potensial. Jika AHY memperoleh tawaran yang menarik dari PDIP, maka terdapat kemungkinan Partai Demokrat akan pindah koalisi.

Kepentingan yang mungkin beririsan antara Partai Demokrat dan PDIP berkaitan dengan bacawapres. SBY ingin mendorong AHY untuk memegang jabatan publik.

Dorongan tersebut terlihat pertama kali dalam pencalonan AHY sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Namun, Anies yang memenangkan pemilihan kepala daerah tersebut.

Manuver AHY juga muncul di tengah guncangan yang melanda Koalisi Perubahan dari sisi Partai NasDem. Dua menteri di kabinet Jokowi diduga terlibat dalam kasus korupsi.

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate telah ditahan karena diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi dalam proyek menara telekomunikasi atau BTS. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan jual-beli jabatan di kementeriannya.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman