PLN Serap Olahan Sampah dari UMKM untuk Bahan Co-firing PLTU Tarahan

PLN
Bahan bakar jumputan padat (BBJP) yang menjadi bahan cofiring di PLTU Tarahan.
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
4/11/2022, 14.07 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengolah sampah menjadi pengganti sebagian batu bara, sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau co-firing.

Aktivitas ini dilakukan dengan mengolah sampah di perkotaan atau municipal solid waste (MSW), menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) sebagai bahan co-firing di PLTU Tarahan.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, Djoko Mulyono, mengatakan dalam menuju transisi energi bersih PLN berkolaborasi bersama masyarakat dengan memanfaatkan sampah di sekitar PLTU.

“Sehingga program ini memberikan dampak yang luar bisa bagi PLN, lingkungan dan masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (4/11/2022).

Sebelumnya, PLN memberikan pelatihan pengolahan MSW menjadi BBJP sebagai bahan bakar co-firing PLTU Tarahan pada Agustus 2022. Kemudian, 2,5 ton BBJP yang dihasilkan dari aktivitas tersebut telah digunakan untuk memproduksi listrik. “PLN akan meningkatkan kapasitas produksi BBJP untuk mendorong produksi energi hijau di masa depan,” imbuh Djoko.

PLTU Tarahan yang memiliki kapasitas 2x100 megawatt (MW) telah memproduksi 8.914 megawatt jam (megawatt hour/MWh) energi hijau dari co-firing selama tahun 2022 berjalan. Porsi produksi energi hijau ini akan terus meningkat.

Djoko mengungkapkan, PLTU Tarahan telah bekerja sama dengan kelompok binaan PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Tarahan, yaitu Bank Sampah Bilik Resik Elektrika, serta Kelompok Tani Tunas Muda Way Harong. Kedua kelompok ini berkolaborasi bersama PLN dalam memproduksi BBJB.

“Dengan program yang luar biasa ini, membuktikan bahwa kita mampu mengolah sampah residu menjadi bahan bakar alternatif di PLTU,” pungkas Djoko.