Lebih lanjut Bogi mengatakan, pada tahun 2030 nanti Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1.200 MegaWatt atau 1,2 GW data center. Ini menjadi peluang sangat besar yang tidak lepas dari peran demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut kian meningkat. 

Ia mengatakan, Telkom dapat menjadi bagian dari pemain dominan dan bergerak cepat untuk membangun ekosistem data center. Sebab, semua lini kehidupan akan terkoneksi secara digital dengan basis data yang diperkirakan dari IoT maupun devices jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan saat ini di broadband biasa. 

“Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty,” tambah Bogi.

Dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus untuk memperkuat dan mengembangkan data center yang dimiliki untuk menangkap peluang pasar pemain digital global.

Selain memiliki kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4, HDC Batam akan menjadi bagian dari ekosistem pusat data TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.

Halaman: