Induk perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), yaitu PT Pupuk Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara melahirkan Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur). Melalui program ini, Pupuk Kaltim mengedukasi petani dan masyarakat untuk mengelola pertanian yang efektif.
Makmur yang telah dilaksanakan sejak 2011 diselenggarakan demi memenuhi kuota distribusi pupuk subsidi dan nonsubsidi. Program ini berfokus pada pendampingan petani secara berkelanjutan, sehingga petani tidak hanya bergantung pada pupuk subsidi.
“Melalui Makmur, Pupuk Kaltim berupaya menciptakan ekosistem pertanian mandiri yang dapat meningkatkan produktivitas petani,” kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo melalui keterangan tertulis, Jumat (23/2).
Pada 2023, Pupuk Kaltim menggelar Makmur di Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Per Desember 2023, Pupuk Kaltim merealisasikan Makmur di lahan seluas 72.436 hektare (ha) dengan jumlah petani 24.497 orang.
Target ini dicapai dengan kenaikan luas lahan 113,18% dari target 64.000 ha. Lewat program yang sama, para petani meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung hingga 22%. Kesejahteraan petani pun meningkat lewat keuntungan dari hasil panen padi dan jagung yang naik hingga 50%.
Selain mengedukasi petani terkait pemupukan yang efektif dan efisien, Pupuk Kaltim juga mengajak petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk selain pupuk subsidi. Tahun 2024, Pupuk Kaltim menargetkan Program Makmur di lahan seluas 72.000 ha, naik 13% dari target tahun 2023.
Soesilo menyadari, pertanian sangat berdampak pada ketahanan pangan nasional. “Maka, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mendukung petani melalui berbagai program. Dan, semoga Program Makmur dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan,” tandas dia.